Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Mayoritas indeks acuan di kawasan Asia memerah. Berdasarkan data Bloomberg, indeks MSCI Asia Pacific, di luar bursa Jepang, turun 0,6% menjadi 475,68. Indeks S&P/ASX 200 Australia, misalnya, turun 0,4%. Demikian pula halnya dengan indeks Kospi Korea Selatan yang turun 0,4%. Sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,3%.
Pergerakan sejumlah saham yang turut mempengaruhi bursa Jepang di antaranya: Rio Tinto Group yang turun 1% di Sydney, Toyota Motor Corp naik 6,4% di Tokyo, dan Japan Exchange Group Inc turun 9,7% di Tokyo.
Pasar regional bereaksi negatif terhadap pernyataan the Federal Reserve yang menyatakan akan mengakhiri program quantitative easing pada tahun ini.
"Acapkali terjadi, hal yang menyebabkan resesi adalah menarik stimulus terlalu dini sebelum pertumbuhan ekonomi pulih benar. Masih sulit memprediksi bagaimana situasi di depan. Ekonomi AS masih akan naik turun," jelas James Lindsay, fund manager Tyndall Investment Management Ltd di Auckland.
Bursa Jepang melambung
Sebaliknya, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang melaju 2,8% pada hari pertama perdagangan di tahun 2013 ke level tertinggi sejak maret 2011 lalu.
Lonjakan bursa Jepang dipicu oleh aksi borong investor terhadap saham-saham berbasis eksportir. Beberapa di antaranya yakni Nissan Motor Co yang naik 5,3% dan Canon Inc yang naik 2,4%.
Sekadar tambahan informasi, pada tahun lalu, indeks Nikkei melejit 23%. Menjelang akhir tahun, Nikkei bergerak semakin tinggi setelah Partai Demokratik Liberal berhasil memenangkan pemilu. Pasar berspekulasi, pemerintahan baru akan berupaya untuk mendongkrak kembali pertumbuhan ekonomi Jepang yang terpuruk akibat krisis ekonomi dan gempa bumi dahsyat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News