Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Ramadan adalah bulan penuh berkah. Rupanya, keyakinan itu berlaku pula bagi para pengusaha sektor perdagangan eceran (ritel). Konsumsi masyarakat biasa meningkat di bulan puasa ini. Alhasil, panen rezeki sejak Ramadan hingga Lebaran, plus saat perayaan Natal dan tahun baru di akhir tahun bisa membuat cemerlang kinerja para emiten sektor ritel.
PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) optimistis mampu mendongkrak pendapatan menjadi Rp 4,93 triliun. "Target kami pendapatan tahun ini naik 15% - 20%," jelas Fetty Kwartati, General Manager Corporate Secretary & Investor Relations MAPI. Tahun lalu, MAPI mengantongi pendapatan Rp 4,11 triliun.
Demi mendongkrak kinerja, MAPI terus berekspansi. Terbaru, mereka membuka gerai Sogo Department Store di Mal Central Park, Jakarta Barat, seluas 25.000 meter persegi. Gerai yang menelan investasi Rp 60 miliar ini akan beroperasi kuartal III nanti. Selain Sogo, MAPI akan menambah 20 gerai Starbucks dan
10 gerai Burger King.
Analis CIMB GK Securities Mastono Ali memperkirakan, pendapatan MAPI tahun ini melampaui target. "Saya perkirakan pendapatan MAPI Rp 6,24 triliun dengan laba bersih Rp 193 miliar," ujar dia.
Penjualan melonjak
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) pun siap-siap menampung berkah Ramadan dan Lebaran. Direktur RALS Setyadi Surya bilang, setiap menjelang Lebaran, gerainya menambah 200% stok barang. "Biasanya kenaikan penjualan bisa mencapai 100% - 200% dari hari biasa," kata dia.
Tahun ini RALS siap mengoperasikan 19 gerai baru demi menggenjot pendapatan. Apalagi, setelah penjualan semester I turun 9,3%, dari Rp 2,15 triliun jadi Rp 1,95 triliun.
Analis Batavia Prosperindo Sekuritas Harry Wijaya memprediksi, dengan penambahan gerai dan momen Lebaran dan Natal, total pendapatan RALS akan mencapai Rp 6,24 triliun, dan laba bersih Rp 370 miliar.
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) juga berpeluang meraup berkah perayaan hari raya. Pada semester I, LPPF meraih laba bersih Rp 130,09 miliar, dari sebelumnya rugi bersih Rp 1,17 miliar. Sayang, LPPF termasuk saham sepi transaksi.
Hingga kini, pasar lebih mencermati PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) yang dulu memiliki Matahari Department Store. MPPA melepas LPPF agar lebih berfokus ke bisnis ritel kebutuhan sehari-hari, lewat Hypermart dan Foodmart. "Momen Lebaran biasanya penjualan naik 30% - 40%," ujar Direktur MPPA Danny Kojongian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News