kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor ritel digempur e-commerce, saham mana yang masih prospektif?


Minggu, 11 November 2018 / 20:53 WIB
Sektor ritel digempur e-commerce, saham mana yang masih prospektif?
ILUSTRASI. Mall di Jakarta


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten peritel pada kuartal III-2018 cukup manis kendati dilanda gempuran pelemahan rupiah dan e-commerce yang menjamur. Pertumbuhan ekonomi dan pemulihan daya beli diperkirakan ikut membawa berkah bagi perusahaan ritel. 

Beberapa perusahaan ritel yang diperdagangkan di bursa antara lain PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC), PT Hero Supermarket Tbk (HERO), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF).

Mino, analis Indo Premier Sekuritas mengatakan, secara umum bisnis sektor ritel fashion dan konsumen masih prospektif ke depannya mengingat sektor ini berkaitan langsung dengan kebutuhan pokok masyarkat.

“Tetapi memang persaingan di sektor ini semakin ketat, sehingga kalau tidak berinovasi maka akan ditinggal oleh konsumen,” kata pekan lalu.

Terkait toko online atau e-commerce, Mino mengakui ada dampaknya bagi toko ritel konvensional. Tapi, nilainya masih kecil saat ini, dan toko konvensional sudah mulai ikut mengembangkan e-commerce, baik itu lewat kerja sama maupun toko online sendiri.

"Sehingga, seharusnya tak membawa dampak buruk besar bagi kinerja," kata dia. 

Menurut dia, sektor ritel masih prospektif, terutama jika melihat kinerja kuartal III  2018. Kinerja tiga perusahaan lainnya yaitu Matahari Department Store, Mitra Adiperkasa, dan Ramayana masih sesuai konsensus pasar.

Untuk diketahui, Matahari Putra Prima (MPPA) mencatatkan penurunan pendapatan 13,83% year on year menjadi sebesar Rp 8,28 triliun di akhir kuartal III-2018. Kerugiannya menyusut 12% menjadi Rp 335 miliar. Untuk mengatasi masalah ini, manajemen MPPA akan mengganti format gerai dan melakukan reposisi kembali gerai-gerai yang ada.

Mino lebih merekomendasikan MAPI dan RALS dengan target harga berturut-turut Rp 900 dan Rp 1.550 karena kinerja solid dan tren harga masih bullish, serta likuid.

Sementara MPPA dan LPPF, dia melihat tren pergerakan saham bearish. Sedangkan HERO dan RANC kurang likuid dan sideways.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×