Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Properti Tbk (PPRO) meluncurkan produk rumah tapak terbaru di Permata Puri Cibubur. Didesain khusus oleh Andra Matin, rumah tapak ini hadir dengan tiga tipe yaitu tipe 45 dengan luas tanah 78 m2, tipe 72 luas tanah 78 m2 dan Tipe 105 dengan luas tanah 90 m2.
Peluncuran ini merupakan respons atas kebijakan Bank Indonesia terkait penurunan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) menjadi 3,5%. Nilai ini menjadi suku bunga acuan terendah sepanjang sejarah. BI telah menurunkan suku bunga sebanyak empat kali selama pandemi Covid-19.
Penurunan bunga ini didukung dengan pelonggaran maksimal 100% loan to value (LTV) dan financing to value (FTV) untuk semua jenis properti, termasuk rumah tapak dan rumah susun.
“Kebijakan BI ini, tentu menjadi dukungan bagi masyarakat karena dapat menikmati DP 0% untuk pembelian properti. Dari sisi developer, kebijakan ini menjadi salah satu stimulus yang baik untuk meningkatkan penjualan," tulis Direktur Keuangan PP Properti Deni Budiman dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Minggu (28/2).
Baca Juga: PP Presisi (PPRE) optimistis rampungkan pembangunan Bandara Dhoho sesuai target
Direktur Operasi 2 PP Properti Arso Anggoro menambahkan, rumah tapak ini memiliki konsep green and sustainable house, setiap rumah didesain dengan sirkulasi udara dan penerangan yang baik sehingga dapat menghemat energi penggunaan AC dan lampu. Seluruh unit memiliki ciri khas lantai mezzanine yang berfungsi untuk memaksimalkan pemanfaatan ruang, serta dua taman yang terletak di bagian depan dan belakang kavling.
PP Properti telah bekerjasama dengan perbankan untuk memberikan kemudahan dan pilihan cara bayar bagi konsumen, dapat menggunakan cara bayar dengan KPR maupun installment.
“Khusus untuk Permata Puri Cibubur, kami hadir dengan harga perdana mulai dari Rp 500 jutaan untuk unit terbatas,” kata Arso.
Permata Puri Cibubur adalah series ke 10 dari produk landed house yang dikembangkan PP Properti dan salah satu produk rumah tapak yang dirilis di tahun ini.
“Sesuai dengan kebutuhan masyarakat terhadap rumah tapak yang kian menanjak, kami akan mengembangkan dua lokasi rumah tapak lainnya yaitu di Semarang dan Bandung, total keseluruhan rencana pengembangan luas tapak sekitar 30 hektare,” imbuh Arso.
Selanjutnya: Dua strategi ini sedang disiapkan PP Properti untuk mengarungi bisnis tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News