Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cenderung alami koreksi sepanjang 2018, harga saham anggota LQ45 masih akan tertekan oleh beragam sentimen negatif. Berdasarkan RTI, harga saham LQ45 secara year to date (ytd) terkoreksi hingga 11,71%.
Koreksi tersebut nyaris dua kali lebih dalam, dari koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara ytd yakni koreksi 5,23%. Namun, Analis Trimegah Sekuritas Rovandi mengatakan, dalam perhitungannya masih banyak saham dari LQ45 yang punya potensi upside tinggi.
"Saat ini, dari stock komoditi yang masih banyak kita call buy," ungkapnya kepada Kontan Jumat (3/8).
Meskipun, tidak dipungkiri bahwa ke depan sentimen yang muncul cenderung bakal memberikan tekanan pada pasar IHSG. Sentimen yang paling berpengaruh saat ini adalah nilai tukar rupiah yang terdepresiasi terhadap dolar AS.
"Selain itu, Bank Sentral AS (The Fed) yang berencana akan naikkan dua kali lagi suku bunga acuannya tahun ini, harga minyak dunia dan batubara yang naik, dan tentu saja perang tarif antara AS dan dunia akan mendominasi sentimen pasar ke depan," jelasnya.
Sentimen tersebut, cenderung memberikan sentimen negatif bagi LQ45 menurut Rovandi, kecuali sektor komoditi. "Kenaikan harga batubara dan minyak mentah justru jadi berkah," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News