Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyelenggaraan rumah sakit, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) menerima fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan nilai mencapai Rp 500 miliar pada Selasa (9/6).
Fasilitas kredit berupa investasi itu dimanfaatkan untuk refinancing atas pembiayaan Rumah Sakit Mayapada yang terletak di Tangerang dan Cilandak.
Secara lebih rinci, ada dua pihak yang menerima fasilitas pinjaman itu yakni SRAJ dan anak usahanya, PT Nirmala Kencana Mas (NKM). SRAJ menerima Rp 200 miliar dan sisanya akan diterima NIM.
"Jangka waktu fasilitas kredit yang diberikan adalah 120 bulan terhitung dari sejak penandatanganan Perjanjian Kredit jangka waktu sebagaimana dimaksud di atas, dapat diperpanjang dengan kesepakatan tertulis para pihak," kata Direktur SRAJ Arif Mualim dalam keterbukaan informasi yang dikutip Kontan.co.id, Kamis (10/6).
Baca Juga: Pendapatan SRAJ tembus Rp 1 triliun pada tahun 2019
Asal tahu saja, tingkat suku bunga yang dikenakan untuk fasilitas pinjaman ini sebesar 11% per tahun. Tarif bunga dapat dievaluasi setiap saat dan disesuaikan dengan tarif bunga yang berlaku di BNI.
Adapun jaminan yang berlaku dalam perjanjian ini adalah tanah dan bangunan rumah sakit di Tangerang dan Lebak Bulus, jaminan fidusia pendapatan dan tagihan klaim asuransi, saham-saham atas nama PT Surya Cipta Inti Cemerlang di SRAJ dan saham SRAJ di NKM, serta jaminan pribadi Bapak Tahir.
Sekadar informasi, hingga akhir tahun 2019, SRAJ mengantongi pendapatan bersih hingga Rp 1 triliun, tumbuh 24,31% dari tahun sebelumnya. Akan tetapi, SRAJ masih mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp 75,67 miliar. Sebenarnya, jumlah tersebut menipis jika dibanding tahun sebelumnya yang rugi Rp 95,42 miliar.
Sementara itu, total aset yang dimiliki naik 13,5% year on year (YoY) menjadi Rp 3,11 triliun. Untuk total liabilitasnya tercatat naik menjadi Rp 1,33 triliun dari tahun sebelumnya Rp 896,16 triliun. Sebaliknya, ekuitas SRAJ menurun menjadi Rp 1,78 triliun dari sebelumnya Rp 1,84 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News