kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.122.000   32.000   1,53%
  • USD/IDR 16.630   72,00   0,43%
  • IDX 8.051   42,68   0,53%
  • KOMPAS100 1.123   6,98   0,62%
  • LQ45 810   0,68   0,08%
  • ISSI 279   2,38   0,86%
  • IDX30 423   1,81   0,43%
  • IDXHIDIV20 485   2,83   0,59%
  • IDX80 123   0,38   0,31%
  • IDXV30 132   0,38   0,29%
  • IDXQ30 135   0,57   0,43%

Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Anggarkan Capex Rp 2 Triliun Tahun Ini


Kamis, 05 Juni 2025 / 20:14 WIB
Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Anggarkan Capex Rp 2 Triliun Tahun Ini
ILUSTRASI. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 2 triliun untuk tahun 2025.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 2 triliun untuk tahun 2025. 

"Anggaran tahun ini sebagian besar akan digunakan untuk pembangunan Mayapada Hospital Tower 3 dan Mayapada Apollo Batam International Hospital," ujar Direktur Utama SRAJ, Navin Sonthalia dalam Public Expose, Kamis (5/6).

SRAJ, membagi capex menjadi dua, yaitu untuk pembangunan proyek dan jalannya operasional. Rp 2 triliun akan difokuskan untuk proyek, sementara untuk operasional akan mengambil 15%-20% dari pendapatan.

Baca Juga: Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Absen Bagi Dividen pada Tahun Ini

Sebagai informasi, pendapatan SRAJ tercatat Rp 3,2 triliun pada 2024, tumbuh 25,8% dibandingkan Rp 2,5 triliun pada 2023. Kenaikan pendapatan ini ditopang segmen rawat inap yang menyumbang Rp 2 triliun dan segmen rawat jalan menyumbang Rp 1,2 triliun.

Saat ditanya mengenai target pertumbuhan di 2025, perseroan konsisten menargetkan pertumbuhan dua digit, yaitu antara 11% - 99% baik dari sisi pendapatan maupun laba.

 

Namun, sepanjang kuartal I 2025, SRAJ masih mencatat rugi bersih sebesar Rp 28,5 miliar. Kerugian ini seiring dengan beban keuangan perusahaan yang naik 10,8% menjadi Rp 200 miliar dan kenaikan beban keuangan 59,9% menjadi Rp 68 miliar. 

“Meski begitu, posisi keuangan kami per 31 Maret 2025 ini mencatatkan kenaikan aset sebesar 34,8% menjadi Rp 7,6 triliun, kenaikan liabilitas sebesar 59,8% menjadi Rp 6,1 triliun, dan penurunan ekuitas 17,6% menjadi Rp 1,5 triliun,” tutup Navin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×