kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Anggarkan Capex Rp 2 Triliun Tahun Ini


Kamis, 05 Juni 2025 / 20:14 WIB
Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Anggarkan Capex Rp 2 Triliun Tahun Ini
ILUSTRASI. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 2 triliun untuk tahun 2025.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 2 triliun untuk tahun 2025. 

"Anggaran tahun ini sebagian besar akan digunakan untuk pembangunan Mayapada Hospital Tower 3 dan Mayapada Apollo Batam International Hospital," ujar Direktur Utama SRAJ, Navin Sonthalia dalam Public Expose, Kamis (5/6).

SRAJ, membagi capex menjadi dua, yaitu untuk pembangunan proyek dan jalannya operasional. Rp 2 triliun akan difokuskan untuk proyek, sementara untuk operasional akan mengambil 15%-20% dari pendapatan.

Baca Juga: Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Absen Bagi Dividen pada Tahun Ini

Sebagai informasi, pendapatan SRAJ tercatat Rp 3,2 triliun pada 2024, tumbuh 25,8% dibandingkan Rp 2,5 triliun pada 2023. Kenaikan pendapatan ini ditopang segmen rawat inap yang menyumbang Rp 2 triliun dan segmen rawat jalan menyumbang Rp 1,2 triliun.

Saat ditanya mengenai target pertumbuhan di 2025, perseroan konsisten menargetkan pertumbuhan dua digit, yaitu antara 11% - 99% baik dari sisi pendapatan maupun laba.

 

Namun, sepanjang kuartal I 2025, SRAJ masih mencatat rugi bersih sebesar Rp 28,5 miliar. Kerugian ini seiring dengan beban keuangan perusahaan yang naik 10,8% menjadi Rp 200 miliar dan kenaikan beban keuangan 59,9% menjadi Rp 68 miliar. 

“Meski begitu, posisi keuangan kami per 31 Maret 2025 ini mencatatkan kenaikan aset sebesar 34,8% menjadi Rp 7,6 triliun, kenaikan liabilitas sebesar 59,8% menjadi Rp 6,1 triliun, dan penurunan ekuitas 17,6% menjadi Rp 1,5 triliun,” tutup Navin.

Selanjutnya: Perkuat Pengelolaan Kelapa Sawit, Pemerintah Dorong Sertifikasi ISPO Hulu-Hilir

Menarik Dibaca: Libur Panjang Idul Adha, KAI Sudah Jual 580.000 Tiket Kereta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×