Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Emas masih berpeluang melanjutkan tren penguatan. Walaupun saat ini pergerakannya relatif datar karena menanti hasil pertemuan bank sentral global di Jackson Hole, tetapi secara teknikal harganya berpotensi terus menguat.
Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoints Futures mengatakan, sekarang ini sebagian besar indikator masih memberi sinyal penguatan. Seperti posisi harga yang tengah bergulir di atas garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Kemudian relative strength index (RSI) juga berpeluang menguat di level 59 dan indikator moving average convergence divergence (MACD) begerak di area positif.
“Peluang pelemahan hanya diperlihatkan dari indikator stochastic di area 40,” terangnya kepada KONTAN, Jumat (25/8).
Namun sayangnya meski indikator teknikal didominasi sinyal positif, ia justru memperkirakan emas akan terkoreksi sampai pekan depan. Untuk Senin (28/8), Deddy memprediksi harga emas akan bergerak di kisaran US$ 1.279 – US$ 1.300 per ons troi.
Sedangkan Putu memperkirakan kalau pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen tidak signifikan pada Senin (28/8) emas akan bergerak di kisaran US$ 1.280 – US$ 1.295 per ons troi. Kemudian sepekan berikutnya karena dipengaruhi data tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi pergerakannya akan berada di kisaran US$ 1.268 – US$ 1.300 per ons troi.
“Sekarang ini yang berpotensi menekan harga emas hanya tinggal meredanya ketegangan politik AS dan kondisi geopolitik global,” kata Putu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News