kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sebulan, komisaris ini tambah 1,45 juta saham SMRA


Senin, 07 Agustus 2017 / 21:36 WIB
Sebulan, komisaris ini tambah 1,45 juta saham SMRA


Reporter: Herry Prasetyo | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Bagi sebagian investor, penurunan harga suatu saham justru bisa menjadi momentum untuk menggelar akumulasi. Dengan membeli saham di saat harganya turun, potensi cuan bakal semakin besar di saat harga saham rebound. Apalagi, jika si investor mengetahui betul prospek kinerja emiten saham tersebut bakal lebih baik ke depan.

Penurunan harga saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) belakangan ini juga dimanfaatkan Harto Djojo Nagaria untuk menambah kepemilikan sahamnya. Entah dengan alasan apa, Komisaris SMRA ini cukup agresif membeli saham SMRA pada bulan Juli lalu, saat harga saham SMRA dalam tren menurun.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis hari ini, Senin (7/8), pria yang telah menjabat Komisaris SMRA sejak 1980 silam ini ini melaporkan telah menambah kepemilikan saham SMRA. Berdasarkan laporan tersebut, Harto telah membeli 50.000 saham SMRA di harga Rp 1.005 per saham pada tanggal 28 Juli 2018.

Tiga hari kemudian, 31 Juli 2017, Harto kembali membeli saham SMRA sebanyak 100.000 lembar di harga Rp 980 per saham dan sebanyak 50.000 saham di harga RP 990 per saham.

Jika dirunut lebih jauh, selama Juli 2017, Harto cukup rajin mengakumulasi saham perusahaan yang didirikan oleh Soetjipto Nagaria tersebut. Padahal, sepanjang periode Januari hingga Juni 2017, kepemilikan Harto di SMRA tak berubah, yakni sebanyak 20 juta saham.

Namun, pada 13 Juli 2017, Harto membeli 204.500 saham SMRA dengan harga di rentang Rp 1.210-Rp 1.220 per saham. Sehari kemudian, 14 Juli 2017, Harto kembali membeli 195,500 saham SMRA dengan harga di rentang Rp 1.210-Rp 1.215 per saham.

Kemudian, berturut-turut dari tanggal 17 Juli 2017 hingga tanggal 20 juli 2017, Harto membeli saham SMRA sebanyak 50.000 saham, seharga Rp 1.200 per saham, sebanyak 550.000 saham di rentang harga Rp 1.130-Rp 1.190 per saham, sebanyak 50.000 saham di harga Rp 1.125 per saham, dan sebanyak 100.000 saham di harga Rp 1.085 per saham. 

Pada 25 Juli 2017, pria kelahiran Jakarta pada tahun 1947 ini masih menambah kepemilikan saham SMRA sebanyak 100.000 saham di harga Rp 1.030 per saham.

Total, selama bulan Juli 2017, Harto telah mengakumulasi 1,45 juta saham SMRA. Total transaksi pembelian saham SMRA itu senilai Rp 1,65 miliar. Dengan demikian, jumlah kepemilikan saham SMRA Harto saat ini sebanyak 21,45 juta saham.

Senin (7/8), harga saham SMRA berada di posisi Rp 1.005 per saham. Dalam sepekan terakhir, harga saham SMRA naik 2,55%. Namun, jika dihitung sebulan terakhir, harga saham SMRA melemah sebesar 16,94%. Dalam tiga bulan terakhir, kinerja saham SMRA tercatat minus 27,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×