kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Sebanyak 27 emiten ramaikan daftar pembagi dividen di akhir Juni, simak daftarnya


Senin, 24 Juni 2019 / 20:30 WIB
Sebanyak 27 emiten ramaikan daftar pembagi dividen di akhir Juni, simak daftarnya


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan Juni 2019 akan segera berakhir. Namun sepanjang itu pula masih ada beberapa emiten yang akan membagikan dividennya untuk tahun buku 2018. Riset Kontan.co.id menunjukkan setidaknya ada 27 emiten yang akan membagikan dividen sepanjang pekan ini.

Hari ini, Senin (24/6), ada PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) yang memasuki tanggal cum date. PBSA akan membagikan dividen sebesar Rp 19,50 miliar atau Rp 13 per saham. Jumlah itu setara dengan 46,14% dari total laba PBSA tahun lalu yang mencapai Rp 42,26 miliar.

Sedangkan esok hari, Selasa (25/6), ada tiga emiten yang memasuki tanggal cum date. Ketiga emiten itu adalah PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO), PT Pembangunan Graha Lestari Tbk (PGLI), dan PT Bukung Poetra Sembada Tbk (HOKI). Ketiganya masing-masing akan membagikan dividen senilai Rp 5 per saham, Rp 10 dan Rp 11 per saham. Sedangkan untuk dividend yield dari ketiga emiten itu masing-masing sebesar 1,61%, 2,5%, dan 1,54%.

Enam emiten sekaligus juga memasuki tanggal cumdate keesokan harinya, Rabu (26/6). PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT SMART Tbk (SMAR), PT Sekar Laut Tbk (SKLT), PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM), PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI), dan PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) akan membagikan dividen dengan nilai masing-masing Rp 3, Rp 750, Rp 9, Rp 6,8, Rp 6, Rp 55,09 dan Rp 4,25. Dividend yield dari emiten itu pun bermacam-macam. Dividend yield SMAR tercatat yang paling besar dengan 16,30%. Sedangkan SKLT mencatatkan dividend yield paling mini yaitu 0,6%

Sedangkan memasuki hari Kamis (27/6) giliran PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI), PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY), PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI), PT Indospring (INDS), PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI), PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA), dan PT Asuransi Jasa Tania (ASJT) yang sahamnya memasuki tanggal cumdate. 

Kesembilan emiten itu akan membagikan dividen dengan besaran yang bervariasi. Masing-masing sebesar Rp 15,5, Rp 3, Rp 1,35, Rp 8, Rp 100, US$ 0,09, Rp 16,83, Rp 11, dan Rp 20,85. ASJT mencatatkan dividend yield paling tinggi dengan persentase sebesar 8,98%. Sedangkan TCPI mencatatkan dividend yield sebesar 0,22%.

Memasuki akhir pekan, Jumat (28/6) ada tujuh emiten yang sahamnya masuk dalam cumdate. Ketujuh emiten itu adalah PT Ateliers Mecaniques DÍndonesie Tbk (AMIN), PT Indomonil Sukses Internasional Tbk (IMAS), PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN), PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Masing-masing emiten itu akan membagikan dividen sebesar Rp 8, Rp 5, Rp 1, Rp 22, Rp 50, Rp 53, dan Rp 5. MAIN mencatatkan dividen yield paling tinggi sebesar 2,03% dan IMJS dengan dividend yield paling rendah sebesar 0,17%.

Beberapa analis mengingatkan agar para investor jangan sekadar terjebak pada jumlah dividen serta yield yang ditawarkan. 

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji misalnya mengatakan harga saham emiten pembagi dividen memang cenderung akan mengalami penguatan, terlebih saham dengan dividend yield di atas 2,5%.

“Tapi yang tidak kalah penting perlu mencermati kinerja fundamental emiten untuk berinvestasi dalan jangka panjang,” tandas Nafan kepada Kontan, Senin, (24/6).

Berbeda, analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony punya kriteria tersendiri untuk emiten dengan yield yang menarik. “Biasanya yang di atas 5% ya,” kata Chris.

Meski begitu, yield tinggi juga bukan satu-satunya acuan. Ia mencontohkan saham SMAR misalnya yang memiliki yield hingga 16,30% dengan dividend mencapai Rp 750. “Memang menarik, tapi alokasi dividennya lebih besar dari laba yang dicapai sehingga akan mengorbankan vas perusahaan,” ujar Chris.

Kedua analis tersebut memiliki jagoannya masing-masing. Bukan hanya untuk jumlah dividen serta yield yang ditawarkan, namun juga untuk kinerja dan prospek perusahaan ke depan. Chris misalnya menjagokan CLPI, HOKI, dan KBLI. 

“Kinerja CLPI dan KBLI mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Sedangkan HOKI adalah perusahaan consumer goods dimana beras sebagai produknya merupakan kebutuhan kita sehari-hari sehingga prospeknya akan terus tumbuh,” jelas Chris.

Nafan Aji punya jagoannya sendiri. Ia memilih saham SMRA dan SRIL. Menurutnya prospek kedua emiten itu termasuk menarik. 

“SRIL yang memiliki porsi ekspor tinggi dalam penjualannya justru diuntungkan di tengah kondisi ekonomi global yang tak menentu. Kinerja SMRA di kuartal I lalu juga mengalami peningkatan net profit plus harga sahamnya yang uptrend,” tandas Nafan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×