kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45874,39   11,11   1.29%
  • EMAS1.350.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SBR013 Sudah Terjual Rp 9,06 Triliun, Masa Penawaran Sisa 13 Hari Lagi


Jumat, 21 Juni 2024 / 18:44 WIB
SBR013 Sudah Terjual Rp 9,06 Triliun, Masa Penawaran Sisa 13 Hari Lagi
ILUSTRASI. Penawaran saving bond ritel SBR013.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR013 terjual sekitar Rp 9,06 triliun hingga hari ke-11 penawaran. Bagi investor yang tertarik berinvestasi SBR013, masa penawaran masih berlangsung sampai 4 Juli 2024.

Berdasarkan data Bibit, Jumat (21/6) pukul 18.00 WIB, SBR013 sudah terjual sekitar Rp 9,06 triliun. Ini artinya realisasi penjualan instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ritel tersebut telah mencapai sekitar 60% dari target penjualan Rp 15 triliun.

Secara rinci, SBN Ritel tenor pendek masih jadi favorit investor. SBR013 tenor 2 tahun (SBR013T2) terjual sekitar Rp 6,80 triliun dari kuota Rp 9 triliun, sedangkan SBR013 tenor 4tahun (SBR013T4) terjual sekitar Rp 2,26 triliun dari kuota Rp 6 triliun.

PR and Corporate Secretary Lead Bibit.id, William mencermati, minat investor terpantau tinggi untuk membeli SBR013. Penjualan SBN Ritel tenor pendek masih jadi favorit investor termasuk pembelian melalui aplikasi ataupun website Bibit.

“Investor tampaknya memiliki kecenderungan lebih menyukai produk investasi untuk jangka yang lebih pendek, mengingat imbal hasil yang tidak berbeda jauh dengan tenor 4 tahun,” ungkap William saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (20/6).

Baca Juga: Penjualan SBR013 Mencapai Rp 7,96 Triliun Hingga Hari ke-10 Penawaran

William menyebut, SBR013 menjadi pilihan investor utamanya karena memiliki kupon floating with floor atau mengambang dengan tingkat kupon minimal. Fitur kupon ini dinilai sangat diminati investor di tengah tren kenaikan suku bunga seperti sekarang.

Sebagai informasi, kupon floating with floor artinya kupon memiliki potensi kenaikan saat suku bunga acuan naik. Namun imbal hasilnya tidak akan turun dari imbal hasil minimalnya, ketika suku bunga acuan bergerak turun.

“Tentu hal ini diminati investor di tengah tren kenaikan suku bunga seperti saat ini,” sebut William.

William menuturkan, penjualan SBR013 di Bibit turut mendapat minat yang tinggi dari investor. Bibit sebagai salah satu Midis masih sangat antusias dan optimistis terhadap SBN ritel seri SBR013 hingga akhir penawaran.

GM Wealth Management PT Bank Negara Indonesia (BNI), Henny Eugenia mengatakan, sejauh ini pembelian SBR013 di BNI juga masih sejalan dengan target yang ditetapkan. Target penjualan SBR013 terhadap SBR013 sebesar Rp 1 triliun.

Dari sisi jumlah investor, tercatat sudah ada sekitar 1275 Single Investor Identification (SID) yang membeli SBR013T2 lewat BNI. Sedangkan, investor yang membeli SBR013T4 di BNI tercatat sebanyak 505 SID.

Henny melihat, prospek permintaan SBR013 beserta produk-produk SBN Ritel mendatang masih akan ramai dibeli investor. Optimisme itu karena berkaca dari hasil penjualan SBN ritel seri sebelumnya ST012 dengan catatan penjualan mencapai Rp 19.65 triliun.

Baca Juga: Pemerintah Terbitkan SBR013, Target Penjualan Rp 20 Triliun

Di samping itu, SBR013 bakal semakin menarik dengan adanya pergerakan suku bunga BI7DRR yang relatif stabil dan adanya potensi pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia. SBN ritel juga masih lebih atraktif daripada instrumen sejenis seperti deposito karena tingkat pajak obligasi hanya di angka 10% dibandingkan 20%.

“Ke depannya, kami melihat minat dari SBN Ritel masih akan tinggi di 2024,” ujar Henny kepada Kontan.co.id, Kamis (20/6).

Tim Economist BNI memandang bahwa Bank Indonesia (BI) masih memiliki ruang untuk menurunkan 25 bps tingkat suku bunga acuan BI ke level 6%. Namun hal ini harus melihat kondisi perekonomian secara global, dan dengan potensi ini seharusnya investasi di pasar obligasi masih sangat menarik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×