kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SBR009 laris manis diburu investor, penjualan melewati target pemerintah


Rabu, 12 Februari 2020 / 19:33 WIB
SBR009 laris manis diburu investor, penjualan melewati target pemerintah
ILUSTRASI. Penawaran saving bond ritel (SBR) seri SBR009.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran saving bond ritel (SBR) seri SBR009 laris terjual. Target penjualan SBR009 yang ditetapkan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan sebesar Rp 2 triliun bisa tercapai.

Mengacu pada website PT Investree Radhika Jaya (Investree), tercatat penjualan SBR009 mencapai Rp 2,13 triliun per Rabu (12/2). Angka ini berarti sudah melewati target pemerintah yang mencapai Rp 2 triliun.

Penjualan SBR009 juga laris di agen penjual perbankan. Sudah sejak Senin (10/2), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) berhasil menjual Rp 143 miliar atau lebih tinggi Rp 43 miliar dari target yang ditetapkan sebesar Rp 100 miliar.

Baca Juga: Obligasi ritel seri SBR009 diburu investor, begini kata analis

Direktur Konsumer BRI, Handayani mengatakan, penjualan SBR009 hingga Senin (10/2) banyak peminat karena kupon yang ditawarkan 6,3% atau lebih tinggi dari bunga deposito dan pajak yang lebih rendah dari deposito. "Inilah yang membuat investor tertarik membeli surat utang ritel ini," kata dia.

Apalagi kini investor pemula yang mayoritas dari usia milenial mulai berinvestasi di instrumen nonbank produk.

Penjualan SBR009 di BNI juga cukup tinggi di periode yang sama. Irwan Gurning Pemimpin Divisi Wealth Management BNI mengatakan penjualan SBR009 mencapai Rp 110 miliar atau 73% dari estimasi penjualan yang BNI ajukan ke Kementerian Keuangan.

Namun, jika dibandingkan dengan penerbitan surat utang ritel seri sebelumnya, Irwan mencatat angka penjualan SBR009 memang masih mencerminkan penurunan minat investor. "Minat investor yang tidak terlalu tinggi terindikasi disebabkan oleh tingkat kupon SBR yang memang masih mengalami penurunan dari seri-seri sebelumnya," kata Irwan.

Baca Juga: Bareksa mencatat penjualan SBR009 sekitar 2% dari kuota nasional

Selain itu, faktor yang membuat minat investor di surat utang ritel menurun adalah tingginya aktivitas konsumsi yang menahan laju investasi pada awal tahun.

Corporate Secretary BCA Raymond Yonarto juga melaporkan minat investor cukup baik karena terjadi transaksi SBR009 di atas 2.000 transaksi. Nilai penjualan per Selasa (11/2) mencapai di atas Rp 500 miliar dan telah mencapai target BCA.

Minat yang tinggi Raymond nilai karena ditunjang produk yang aman dan kemudahan pembelian yang BCA tawarkan melalui Mobile Apps Wealth Management BCA (Welma), Website KlikBCA Individu dan promo khusus.

Mitra distribusi lain yakni PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) mengaku penjualan SBR009 milik Bareksa berjalan on track. Head of Research Bareksa Ni Putu Kurniasari mengklaim penjualan SBR009 milik Bareksa sudah mencapai 2% dari total kuota nasional. "Secara value, biasanya kami hanya 1% dari kuota nasional, tapi yang SBR009 ini kami sudah 2% dari kuota nasional hingga hari ini," kata dia, Senin (10/2).

Baca Juga: Sudah Mencoba SBR009? Cek juga Alternatifnya

Head of Fixed Income Trimegah Asset Management, Darma Yudha memproyeksikan minat investor pada surat utang ritel masih akan tinggi. Penyebabnya, pangsa pasar dan dana pihak ketiga masih tebal. "Pendalaman pasar mengenai surat utang ritel masih rendah ini bisa jadi potensi," kata Yudha, Rabu (12/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×