kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.319   -54,00   -0,33%
  • IDX 7.158   84,64   1,20%
  • KOMPAS100 1.054   15,08   1,45%
  • LQ45 829   11,70   1,43%
  • ISSI 213   1,32   0,62%
  • IDX30 429   7,68   1,82%
  • IDXHIDIV20 515   8,93   1,77%
  • IDX80 120   1,38   1,17%
  • IDXV30 122   0,92   0,76%
  • IDXQ30 141   2,22   1,60%

Satrio Utomo: Saatnya buy on weakness


Jumat, 02 Mei 2014 / 06:15 WIB
Satrio Utomo: Saatnya buy on weakness
ILUSTRASI. Hustle, film yang dibintangi oleh Adam Sandler ini merupakan salah satu film yang sajikan cerita hangat dan menyentuh hati.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yuwono Triatmodjo

SELL on May and go away. Saya sebetulnya kurang suka dengan istilah tersebut. Karena hal itu mengesankan, investor menjual sahamnya di bulan Mei dan tidak melakukan apa-apa setelahnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berangsur-angsur menuju titik terendah, setelah melewati bulan Mei. Seperti tahun lalu, IHSG bergerak dan mencapai posisi puncaknya di bulan Mei. Maka tak heran bila kemudian investor berseru sell on May and go away.

Prediksi saya, IHSG akan bergerak datar di bulan ini. Saya memperkirakan, sepanjang bulan ini, titik resistance IHSG akan berada di level 4.900 hingga 5.100. Sedangkan, titik support-nya berkisar antara 4.750 hingga 4.625.

Namun ingat, IHSG masih memiliki sentimen positif sampai pemilihan presiden (pilpres) mendatang. Kita juga akan menghadapi beberapa agenda sampai pilpres tersebut.

Misal, pengumuman calon wakil presiden (wapres). Saya melihat, pesaing Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) yang disenangi pasar, belum kelihatan.

Saran saya, akan lebih baik jika investor yang ingin masuk menunggu IHSG menyentuh posisi support sebelum melakukan akumulasi. Namun demikian, saya kini menyarankan buy on weakness bagi pemodal.

Saya memprediksi, IHSG akan menyentuh titik tertingginya pada tahun ini di posisi 5.200 hingga 5.650. Dugaan saya, level 5.200 bisa dicapai sebelum pilpres. Apalagi, kini banyak emiten menunjukkan kinerja yang cemerlang. Meski ada juga juga emiten yang malah mencatatkan penurunan kinerja.


Pertumbuhan ekonomi yang sedikit melambat memang menyebabkan beberapa sektor saham bermasalah. Ambil contoh, sektor konsumer, ritel, dan properti. Meski begitu, ada sedikit kejutan dari emiten komoditas yang sukses membukukan pertumbuhan pendapatan cukup baik.

Membaiknya harga komoditas, tetap menjadi daya pikat saham-saham tersebut di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×