kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Satrio Utomo: Saatnya buy on weakness


Jumat, 02 Mei 2014 / 06:15 WIB
Satrio Utomo: Saatnya buy on weakness
ILUSTRASI. Hustle, film yang dibintangi oleh Adam Sandler ini merupakan salah satu film yang sajikan cerita hangat dan menyentuh hati.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yuwono Triatmodjo

SELL on May and go away. Saya sebetulnya kurang suka dengan istilah tersebut. Karena hal itu mengesankan, investor menjual sahamnya di bulan Mei dan tidak melakukan apa-apa setelahnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berangsur-angsur menuju titik terendah, setelah melewati bulan Mei. Seperti tahun lalu, IHSG bergerak dan mencapai posisi puncaknya di bulan Mei. Maka tak heran bila kemudian investor berseru sell on May and go away.

Prediksi saya, IHSG akan bergerak datar di bulan ini. Saya memperkirakan, sepanjang bulan ini, titik resistance IHSG akan berada di level 4.900 hingga 5.100. Sedangkan, titik support-nya berkisar antara 4.750 hingga 4.625.

Namun ingat, IHSG masih memiliki sentimen positif sampai pemilihan presiden (pilpres) mendatang. Kita juga akan menghadapi beberapa agenda sampai pilpres tersebut.

Misal, pengumuman calon wakil presiden (wapres). Saya melihat, pesaing Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) yang disenangi pasar, belum kelihatan.

Saran saya, akan lebih baik jika investor yang ingin masuk menunggu IHSG menyentuh posisi support sebelum melakukan akumulasi. Namun demikian, saya kini menyarankan buy on weakness bagi pemodal.

Saya memprediksi, IHSG akan menyentuh titik tertingginya pada tahun ini di posisi 5.200 hingga 5.650. Dugaan saya, level 5.200 bisa dicapai sebelum pilpres. Apalagi, kini banyak emiten menunjukkan kinerja yang cemerlang. Meski ada juga juga emiten yang malah mencatatkan penurunan kinerja.


Pertumbuhan ekonomi yang sedikit melambat memang menyebabkan beberapa sektor saham bermasalah. Ambil contoh, sektor konsumer, ritel, dan properti. Meski begitu, ada sedikit kejutan dari emiten komoditas yang sukses membukukan pertumbuhan pendapatan cukup baik.

Membaiknya harga komoditas, tetap menjadi daya pikat saham-saham tersebut di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×