Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) berencana meluncurkan satelit Telkom-3 pada pertengahan 2011 mendatang. Setelah satelit itu meluncur, Telkom optimistis pundi-pundi pendapatannya bakal makin tebal.
Sarwoto Atmosutarno, Executive General Manager Telkom bilang, perusahaannya akan mendapatkan penghasilan dari satelit baru itu setelah satu hingga dua tahun satelit Telkom-3 itu meluncur. "Perkiraan kontribusinya sebesar US$ 50 juta per tahun," katanya, kemarin (22/1). Itu dengan catatan, seluruh kapasitas satelit laku terjual.
Sarwoto mengatakan, Telkom telah merampungkan proses tender pengadaan satelit Telkom-3. Perusahaan asal Rusia, Retchesnev, keluar sebagai pemenangnya.
Catatan saja, ada empat perusahaan yang bersaing dalam tender pembangunan Satelit Telkom-3. Selain Retchesnev, peserta tender lain adalah Loral Space System dan Orbital Science asal Amerika Serikat (AS) serta Thales Alenia Space asal Prancis.
Rencananya, akhir Februari 2009, Telkom akan meneken kontrak pembangunan satelit itu. "Konstruksinya akan memakan waktu selama 30 bulan," imbuhnya.
Kata Sarwoto, pembangunan satelit Telkom-3 akan menelan biaya sebesar US$ 175 juta hingga US$ 200 juta. Angka pastinya? Sarwoto masih belum bisa memastikan. Alasannya, perusahaannya juga masih harus menghitung biaya lain, misalnya untuk asuransi dan ongkos lain.
Walau satelit Telkom-3 belum meluncur, jauh-jauh hari Telkom sudah berancang-ancang membangun satelit Telkom-4. Untuk pembangunan satelit Telkom-4 ini, Telkom rencananya tak akan sendirian. Telkom akan menggandeng perusahaan telekomunikasi yang lain.
Saat ini, Telkom masih menjajaki patungan dengan beberapa perusahaan lain, salah satunya dengan PT Indosat Tbk. "Kami yang jadi pemimpinnya, kami akan ajak perusahaan lain masuk konsorsium," kata Sarwoto. Telkom akan mulai menggarap proyek satelit Telkom-4 usai peluncuran satelit Telkom-3.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News