Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola gerai Pizza Hut, PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) menggambarkan jika kinerja kuartal III 2022 tidak terlalu memuaskan. Kurniadi Sulistyomo, Sekretaris Perusahaan PZZA mengungkapkan kinerja Perseroan menghadapi tantangan berupa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Dibandingkan dengan pelemahan Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat, kinerja PZZA lebih terdampak dari kenaikan harga BBM 30%. Ini sangat signifikan efeknya sebab membuat beban biaya dan biaya layanan, seperti logistik dari Jakarta, Jabodetabek hingga luar pulau, naik harganya," jelasnya kepada Kontan, Senin (7/11).
Ia melanjutkan, PZZA juga dipastikan tidak menaikkan harga jual hingga akhir tahun walau menghadapi efek dari kenaikan harga BBM tersebut. Hal ini dikarenakan PZZA telah mengunci harga jual hingga akhir tahun 2022.
Pada 2023 mendatang, besar kemungkinan perseroan akan mengambil langkah menaikkan harga jual. Namun, pihaknya belum menentukan besaran kenaikannya dari harga awal.
Baca Juga: Blue Bird (BIRD) Berencana Tambah 60 Armada Listrik Tahun Ini
"Tahun depan mungkin akan ada kenaikan dari para vendor supplier kami, baik lokal dan impor. Berapa besaran kenaikannya, kita belum tahu. Kenaikan harga tahun depan juga perlu dihitung dulu," jelasnya lagi.
Sebagai informasi, PZZA tercatat baru akan meluncurkan laporan keuangan periode kuartal III 2022 pada akhir bulan ini. Sementara itu, di semester I 2022, PZZA masih mendulang rugi bersih.
PZZA mencatat rugi bersih sebesar Rp 5,70 miliar. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, Sarimelati Kencana masih mencetak untung Rp 31,52 miliar.
Dari sisi penjualan, PZZA mencatat penjualan naik 3,58% secara tahunan menjadi Rp 1,74 triliun. Penjualan segmen makanan tercatat sebesar Rp 1,64 triliun, sedangkan minuman mencatatkan penjualan sebanyak Rp 112,48 miliar.
Lebih lanjut, mengenai pembukaan gerai PZZA, Kurniadi menguraikan jika pada November 2022 pihaknya telah menambah 3 gerai baru yang masing-masing berlokasi di Samarinda Kalimantan Timur, Jayapura Papua dan Pondok Petir Depok.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Kembali Raih Kontrak Rp 1,35 Triliun dari Proyek IKN
Dengan begitu, per hari ini PZZA mengelola total sebanyak 596 outlet Pizza Hut yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Pada tahun ini saja, PZZA telah membangun 61 outlet PZZA baru. PZZA juga sudah merealisasikan belanja modal sekitar 80% dari total capex Rp 300 miliar untuk 2022.
"Untuk target pembukaan gerai baru, kami terus berjalan sebab dananya sudah dikunci dan aman. Tahun ini kami menargetkan tambah 60 sampai 70 gerai Pizza Hut baru dan ini akan tercapai sedikit lagi. Sampai akhir November estimasinya total gerai kami akan berjumlah 600 gerai," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News