kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,04   0,90%
  • KOMPAS100 1.107   12,22   1,12%
  • LQ45 878   12,25   1,41%
  • ISSI 221   1,22   0,55%
  • IDX30 449   6,60   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,96   1,12%
  • IDX80 127   1,50   1,19%
  • IDXV30 135   0,68   0,51%
  • IDXQ30 149   1,81   1,23%

Saratoga (SRTG) Raih Pendapatan Dividen Rp 1,5 Triliun Saat Nilai Aset Jeblok


Minggu, 30 Juli 2023 / 06:25 WIB
Saratoga (SRTG) Raih Pendapatan Dividen Rp 1,5 Triliun Saat Nilai Aset Jeblok


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan pendapatan dividen sebesar Rp 1,5 triliun pada semester pertama 2023. Pendapatan dividen SRTG naik 9% dibandingkan periode sama tahun lalu. 

Pendapatan dividen ini meningkat saat Saratoga mencatat penurunan nilai aset. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Jumat (28/7), Saratoga mencatat kerugian bersih atas investasi pada saham dan efek ekuitas lain sebesar Rp 15 triliun. Di semester pertama tahun lalu, SRTG mencatat keuntungan bersih atas investasi pada saham dan efek ekuitas lain sebesar Rp 2,7 triliun.

Direktur Keuangan Saratoga Lany D. Wong mengatakan, pada periode ini harga saham di sejumlah portofolio Saratoga mengalami penurunan seperti saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Hal ini kemudian berdampak pada nilai NAV dan posisi laba/rugi perusahaan. Namun demikian, Lany menegaskan, nilai kerugian yang tercatat pada semester I-2023 ini sebagian besar merupakan kerugian yang belum direalisasikan dan hanya tercatat di laporan laba/rugi.

“Perlu dipahami bahwa sebagai perusahaan investasi, Saratoga selalu melakukan penyesuaian nilai setiap portofolio secara mark to market. Dengan posisi likuiditas perusahaan yang kuat, kami optimistis bahwa strategi investasi dapat di eksekusi secara optimal dan memberikan nilai tambah yang maksimal bagi pemegang saham, baik melalui peningkatan nilai NAV perusahaan maupun distribusi dividen,” ungkap Lany dalam siaran pers, Jumat (28/7).

Baca Juga: Analis Sebut Saratoga Investama (SRTG) Menarik Dikoleksi, Ini Alasannya

Pada semester I-2023 Saratoga mencatatkan Net Asset Value (NAV) sebesar Rp 47,5 triliun. Investasi SRTG pada saham per Juni 2023 mencapai Rp 45,73 triliun dan investasi pada efek ekuitas lain sebesar Rp 2,14 triliun.

Per Juni tahun lalu, investasi SRTG pada saham mencapai Rp 57,79 triliun. Sedangkan investasi pada efek ekuitas lain sebesar Rp 3,73 triliun.

Pada periode ini dengan dukungan arus kas yang kuat, Saratoga juga telah membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 1 triliun atau sekitar Rp 75 per saham yang menghasilkan dividen yield sebesar 4,4%. Jumlah dividen tunai tersebut meningkat 28 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 810 miliar atau Rp 60 per saham.

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan mengatakan peningkatan penerimaan dividen dari perusahaan portofolio memperkuat kinerja perusahaan dari sisi arus kas yang terus tumbuh positif. 

“Perusahaan secara disiplin mengimplementasikan strategi investasi yang mendorong peningkatan nilai portofolio kami secara keseluruhan. Secara konsisten kami juga terus mengoptimalkan setiap peluang investasi baru sebagai langkah strategis untuk menjaga pertumbuhan nilai investasi dalam jangka panjang,” kata Devin.

Baca Juga: Menunggu Racikan Investasi Saratoga Investama (SRTG)

Menurut Devin, sebagai negara dengan populasi yang terus bertumbuh dan didukung oleh potensi sumber daya alam yang tinggi serta perekonomian yang tumbuh positif, Indonesia tetap menawarkan peluang investasi yang sangat menarik. Oleh karena itu, Saratoga akan terus memperkuat investasinya di sektor-sektor penggerak ekonomi yang bernilai strategis bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

“Perusahaan berkomitmen untuk terus memperkuat portofolio investasi yang sudah ada khususnya pada infrastruktur digital dan energi terbarukan, serta melanjutkan diversifikasi investasi pada sektor lainnya seperti pelayanan kesehatan dan produk konsumen melalui kerja sama dengan mitra strategis. Kami percaya langkah-langkah ini akan memberikan hasil yang positif dan berkelanjutan,” ujar Devin.

Lany menambahkan, sepanjang semester I-2023, Saratoga mampu mempertahankan rasio biaya dan utang yang sehat dengan biaya operasional sebesar 0,5% dari NAV dan loan to value sebesar 1,1%. 

“Selain dari arus kas yang kuat, kondisi ini juga dapat tercapai karena Saratoga senantiasa menjalankan strategi dengan prinsip kehati-hatian dalam operasional dan pengelolaan modal,” katanya.

Di tengah tingkat suku bunga yang masih tinggi, Saratoga menurunkan beban bunga di semester I-2023 sebesar 53% dibanding dengan semester I-2022 melalui inisiatif pengurangan utang. Posisi utang bersih perusahaan pada periode ini adalah Rp 507 miliar dibandingkan Rp 688 miliar pada akhir 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×