kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

SAN Finance terbitkan MTN Rp 300 miliar


Sabtu, 16 Maret 2013 / 08:33 WIB
SAN Finance terbitkan MTN Rp 300 miliar
ILUSTRASI. Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19.pada salah satu pelajar SMP di Negeri 13 Palembang, Sumsel,


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Penerbitan medium term notes (MTN) atau surat utang jangka menengah masih menjadi pilihan perusahaan untuk mencari pendanaan di pasar modal. Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII), PT Surya Artha Nusantara (SAN) Finance, misalnya, juga akan menerbitkan MTN SAN Finance IV senilai Rp 300 miliar, bulan ini.

Informasi Kustodian Sentral Efek Indonesia menyebutkan, SAN Finance menawarkan tiga seri MTN. Meski ada tiga seri dengan tenor berbeda, SAN Finance mematok bunga yang sama di angka 5,25%.

Perusahaan pembiayaan alat berat ini menawarkan MTN seri A senilai Rp 100 miliar bertenor satu tahun, seri B bertenor dua tahun senilai Rp 100 miliar, dan seri C bertenor tiga tahun juga senilai Rp 100 miliar. MTN ini akan didistribusikan secara elektronik pada 18 Maret 2013.

Andrijanto, Direktur SAN Finance bilang, dana hasil penerbitan MTN akan digunakan untuk pembiayaan alat-alat berat baru. "MTN tersebut hanya diserap satu investor," kata dia, Jumat (15/3).

Sebelumnya, SAN Finance berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun tahun ini. Namun, rencana tersebut ditunda dan belum akan terealisasi tahun ini. Andrijanto mengatakan, tahun ini pihaknya belum berencana menerbitkan obligasi atau MTN lagi. "Saat ini pendanaan kami masih cukup sehingga surat utang belum ada rencana menerbitkan surat utang," kata Andrijanto.

Andrijanto mengatakan, SAN Finance memerlukan pendanaan sekitar Rp 2,7 triliun tahun ini. Selain dari penerbitan MTN, kebutuhan pendanaan akan dipenuhi dari pinjaman perbankan. "Untuk pemenuhan kebutuhan pendanaan, nanti akan kami lihat perkembangan di kuartal II dan kuartal III," kata dia.

Head of Debt Capital Market BCA Sekuritas Herdi Ranu Wibowo menilai, kupon yang ditawarkan MTN SAN Finance terlalu rendah. "Kupon tersebut sangat rendah di luar kewajaran, apalagi untuk semua tenor. Pasti ada skema yang telah disepakati antara penerbit dan investor sehingga MTN mempunyai kupon serendah itu," duga Herdi.

Herdi mengatakan, minat perusahaan untuk menerbitkan MTN tidak setinggi obligasi. Pasalnya, kupon untuk penerbitan MTN relatif lebih tinggi ketimbang obligasi. Dengan demikian, biaya dana yang harus ditanggung oleh perusahaan penerbit menjadi lebih besar. "MTN hanya dimanfaatkan apabila perusahaan membutuhkan dana yang mendesak. Selain itu, tidak banyak investor yang bisa mengambil MTN sehingga emiten akan menerbitkan MTN bila ada investor yang siap membeli," tutur Herdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×