kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Sampai kapan investor asing terus menjual saham mereka? Simak penjelasan analis


Jumat, 29 November 2019 / 20:17 WIB
Sampai kapan investor asing terus menjual saham mereka? Simak penjelasan analis
ILUSTRASI. Investor melintas di depan papan pergerkan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Kamis (28/11). BEI menargetkan total efek yang akan tercatat di 2020 sebanyak 76 efek dan nilai transaksi harian saham sebesar Rp 9,5 triliun.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah 1,45% dalam sepekan. Hal ini dibarengi dengan keluarnya dana asing dari pasar saham domestik sebesar Rp 2,67 triliun.

Net sell asing pekan ini melanjutkan net sell asing yang melanda pasar saham bahkan sejak enam bulan ke belakang.

Analis Royal Investium Wijen Ponthus menilai, aksi jual bersih yang dilakukan oleh investor asing tidak lepas dari kekhawatiran akibat maraknya kasus yang reksadana bermasalah.

Wijen menilai, kasus reksadana memicu investor asing untuk mengurangi eksposure di pasar saham domestik.

Selain itu, rebalancing indeks MSCI juga dinilai menjadi salah satu faktor kunci kaburnya dana asing.

“Memang bobot investasi di China ditambah, sehingga mengakibatkan penurunan bobot alokasi portofolio di negara lain termasuk Indonesia,” ujar Wijen kepada Kontan.co.id, Jumat (29/11).

Namun, Wijen memprediksi aksi jual bersih asing ini akan berakhir dalam waktu dekat. Sebab, omnibus law yang sedang digodok pemerintah diharapkan akan beres.

Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai sentimen perang dagang masih menjadi penyebab utama kaburnya dana asing dari pasar saham.

Namun, adanya aksi window dressing pekan depan membuat William yakin aksi obral saham oleh investor asing ini akan mereda.

Sementara itu, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai, net sell asing yang terjadi selama sepekan tidak lepas dari sentimen-sentimen yang menerpa pergerakan IHSG.

Mulai dari kisruh pembubaran reksadana hingga penekanan UU keamanan Hong Kong oleh Presiden AS membuat investor khawatir akan kondisi pasar dalam negeri.

“Tentu asing akan khawatir dengan pasar Indonesia melihat risiko yang ada sehingga mereka memilih keluar dulu dari pasar saham,” ujar Hans kepada Kontan.co.id, Jumat (29/11).

Namun, Hans memperkirakan aksi jual bersih asing ini akan tetap berlangsung untuk beberapa bulan ke depan. Sebab, tidak menutup kemungkinan akan bermunculan lagi kasus reksadana lain yang bermasalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×