Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Aksi PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) menawarkan saham baru alias rights issue sepertinya berjalan mulus. Manajemen berani menjamin, pembeli siaga yaitu PT CIMB Securities Indonesia tidak perlu membeli saham baru Bukopin.
Glen Glenardi Presiden Direktur Bank Bukopin mengungkapkan, kalau hasil muhibah bisnis (roadshow) baik lokal dan international mereka mendapatkan respon yang positif. "Dengan begitu tampaknya CIMB tidak lagi menjadi standby buyer," imbuh dia.
Sayangnya, Glen masih belum mau membeberkan hasil penjualan saham baru mereka. Menurut Glen, mereka telah melakukan roadshow ke beberapa negara seperti Malaysia, Singapura dan Hongkong. Bukopin juga mengaku melakukan roadshow ke beberapa kota di Indonesia.
Hal itu diamini oleh Tri Djoko, Direktur Keuangan Bank Bukopin. "Respon investor ritel dan institusi sangat menggembirakan. Kami memperkirakan investor institusi lebih dominan," kata dia.
Sekadar informasi, Bank Bukopin berencana menawarkan saham baru sebanyak 2,051 miliar di harga Rp 520 per saham. Maka pada penawaran saham baru kali ini, Bank Bukopin akan memperoleh dana segar senilai Rp 1,06 triliun.
Dalam penerbitan saham menggunakan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) ini, tiga pemegang saham Bukopin tidak ikut serta. Mereka adalah Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo), Yayasan Bina Sejahtera Warga (Yabinstra) Bulog, dan Koperasi Perkayuan Apkindo - MPI (Kopkaindo). Padahal, tiga pemegang saham tersebut memiliki hak sebanyak 1,19 miliar saham.
Rasio pembagian HMETD sebagai berikut: setiap tiga saham yang dimiliki akan mendapat satu saham baru. Perdagangan saham baru rights issue sudah dimulai pada 10 Februari dan akan berakhir pada 17 Februari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News