Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Demi efisiensi, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) memangkas capital expenditure (capex) atau belanja modalnya. Pada anggaran capex tahun ini senilai Rp 3 triliun, SIMP memangkas capex sekitar 20% sampai 30%.
Ini berarti, capex SIMP menjadi sekitar Rp 2,1 triliun sampai Rp 2,4 triliun. "Ini adalah salah satu cara. Rem sedikit capex-nya," ungkap Direktur SIMP, Johnny Ponto, Rabu (17/9).
Efisiensi ini SIMP lakukan di sisi operasional. Menurut Johnny, pengembangan yang pihaknya lakukan cenderung tak terlalu agresif. Jika sebelumnya SIMP menanam 15.000 hektar, maka penanaman yang dilakukan saat ini kurang dari jumlah tersebut. Namun, Direktur Keuangan SIMP Tan Agustinus memperkirakan bahwa produksi Crude Palm Oil (CPO) tetap akan tumbuh sekitar 20%.
Pada semester pertama kemarin, beban pokok pendapatan SIMP turun 4,79% year on year dari Rp 5,42 triliun menjadi Rp 5,16 triliun. Beban penjualan dan distribusi juga terkikis 3,42% Rp 215,94 miliar ke posisi Rp 208,55 miliar.
Kemudian, liabilitas SIMP tercatat Rp 14,35 triliun. Di situ, terdapat bank jangka pendek Rp 785,13 miliar.
Kemudian, SIMP pun memiliki surat utang tahun 2009 berjumlah Rp 729,1 miliar yang jatuh tempo pada 1 Desember. Ini adalah obligasi I sebesar Rp 452 miliar dan sukuk ijarah I bernilai Rp 278 miliar. Johnny bilang bahwa dana pelunasannya diperoleh dari pemegang saham utama SIMP yakni IndoAgri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News