Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tengah dalam sorotan. Pasalnya, saham emiten konsumer goods ini terus mengalami penurunan. Bahkan sejak awal tahun 2022 saham UNVR sudah terpangkas 7,06% dan setahun terakhir telah anjlok 47,67% year on year (yoy).
Padahal Unilever merupakan perusahaan yang punya prospek menarik dan bahkan seharusnya kinerjanya ikut terdongkrak pemulihan ekonomi saat ini. Namun saham emiten consumer goods ini justru berbalik arah ke zona merah dan terus merosot.
Head of Equity Research and Strategy Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer, mengatakan, Unilever termasuk dalam sektor yang konsumer yang akan mendapat dampak positif dari pemulihan ekonomi. Bahkan dari sisi harga saat ini sudah atraktif.
Baca Juga: Unilever Indonesia (UNVR) Disarankan Go Private, Begini Kata Manajemen
"Namun, investor masih menunggu turn around bisnisnya," ujarnya, Rabu (23/2).
Menurut Joezer, penyebab turunnya kinerja Unilever dan saham UNVR karena daya beli masyarakat yang turun akibat pandemi. Ia optimistis seiring pemulihan ekonomi, daya beli masyarakat juga ikut terdongkrak.
Dari sisi lini bisnisnya, Unilever masih memiliki posisi yang kuat dan mampu berkompetisi dengan para pesaingnya. Menurutnya, investor masih menantikan sinyal berbalik arah dari kinerja fundamental UNVR yang mencanangkan sejumlah strategi pembenahan pada 2022.
"Investor tunggu berdampak tak strategi ini menunjukkan sinyal turn around, tinggal tunggu momentumnya, rekomendasi kami juga masih withdrawn, sama-sama menantikan sinyal turn around, kami akan lebih optimistis," katanya.
Baca Juga: Net Buy Asing Rp 310,8 Miliar, IHSG Turun 0,8% ke 6.847,79 di Akhir Sesi Pertama
Sementara itu, analis Samuel Sekuritas, Pebe Peresia, menilai UNVR masih berpotensi bertumbuh pada tahun ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi tersebut.