Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) pagi ini (28/10) tampak terkulai. Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.43 WIB, saham TLKM merosot 3,39% menjadi Rp 2.710. Bahkan saham perusahaan halo-halo ini sempat turun ke level Rp 2.700.
Mengutip data Bloomberg, tiga sekuritas yang paling banyak melepas saham ini di antaranya:
Disinyalir, pergerakan saham TLKM terkait dengan kinerja TLKM di kuartal III yang kurang menyenangkan. Riset KONTAN menunjukkan, laba bersih TLKM terbilang stagnan, yakni Rp 11,47 triliun per 30 September 2014. Ini tak jauh berbeda dengan laba akhir kuartal III 2013 yang tercatat Rp 11,06 triliun.
Perolehan laba yang stagnan itu juga disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan TLKM yang sebesar 7% year-on-year (yoy), menjadi Rp 65,84 triliun selama sembilan bulan 2014. Sumber utama kenaikan berasal dari kenaikan pendapatan bisnis data, internet dan jasa teknologi informatika yang sebesar Rp 3,58 triliun atau 15,4%. "Pendapatan seluler sebesar Rp 1,37 triliun atau 5,8%," tulis Arief Yahya, Direktur Utama TLKM, dalam penjelasan resminya.
Reza Priyambada, analis Woori Korindo Securities Indonesia, menilai, sejatinya pertumbuhan pendapatan TLKM sudah di atas rata-rata industri telekomunikasi yang biasanya berkisar 3%-4%. "Agak sulit mengharapkan pertumbuhan lebih tinggi karena kian ketatnya persaingan bisnis telekomunikasi," kata dia.
Namun TLKM juga dihadapkan pada persoalan yang timbul atas transaksi barter saham PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). TBIG akan menukar 290 juta saham atau 5,7% saham barunya dengan 49% saham Mitratel milik TLKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News