kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Saham sektor pertambangan logam dan mineral untung apabila Biden menang pilpres AS


Senin, 02 November 2020 / 20:06 WIB
Saham sektor pertambangan logam dan mineral untung apabila Biden menang pilpres AS
ILUSTRASI. Emiten penambangan nikel, perak, dan tembaga dapat memperoleh keuntungan dengan permintaan yang melonjak.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemilihan presiden Amerika Serikat yang akan diselenggarakan pada Selasa (3/11) besok bakal mempengaruhi pergerakan saham-saham di Bursa Efek Indonesia.

Suria Dharma, Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan, saham-saham komoditas seperti nikel dan emas menjadi salah satu sektor yang akan mendapat sentimen positif jika Joe Biden berhasil menggeser posisi Donald Trump. Hal ini sejelan dengan rencana Biden untuk menggelontorkan dana sebesar US$ 2 triliun untuk energi bersih dan ini berpotensi meningkatkan industri kendaraan listrik ataupun panel surya terus berkembang ke depannya.

Makanya, emiten penambangan nikel, perak, dan tembaga dapat memperoleh keuntungan dari produksi yang lebih tinggi sejalan dengan permintaan yang melonjak. “Kalau Biden menang, kemungkinan stimulus lebih besar, pro green energy, tapi pajak lebih tinggi. Tensi geopolitik diperkirakan lebih dengan Rusia,” ungkap Suria, Senin (2/11).

Gelontoran stimulus dari Demokrat yang lebih banyak ini diharapkan akan mengerek harga emas. Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo.

Baca Juga: Simak proyeksi IHSG dan rekomendasi saham untuk perdagangan Selasa (2/11)

Wisnu mengungkapkan, sektor pertambangan menjadi menarik apabila Biden menang di ajang pilpres AS kali ini. “Tapi mining yang lebih ke nikel sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik, perak juga berpeluang naik sebagai komponen panel surya,” kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (2/11).

Wisnu menerangkan, saham-saham emiten yang memproduksi nikel bisa mulai dicermati meliputi PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Central Omega Resources Tbk (DKFT).

Baca Juga: Pasar masih wait & see, rupiah berpotensi kembali melemah pada esok hari

Lihat saja, pada perdagangan hari ini, saham INCO melesat hingga 5,43% ke harga Rp 4.270 per saham, kemudian disusul ANTM yang melonjak 4,27% ke harga 1.100 per saham, bahkan DKFT naik hingga 34,55% ke harga Rp 148 per saham.

Selain itu, sambung Wisnu, sektor kesehatan dan perbankan juga terbilang menarik jika Biden menang. Menurutnya, ketika investor mulai masuk ke emerging market, saham-saham perbankan akan banyak diburu terutama bank-bank besar seperti Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

Baca Juga: Kinerja masih oke sampai kuartal III 2020, cek rekomendasi saham Kalbe Farma (KLBF)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×