Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis menilai, ada potensi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di November tahun ini, namun beberapa sektor saham masih belum layak dilirik. Selain belum ada sentimen kuat yang menopang, kinerja sektor tersebut di tahun ini cenderung lemah.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, saham agrikultur dan properti kemungkinan masih akan tertekan di bulan November nanti. Secara teknikal, kinerja dua sektor tersebut cenderung lesu.
Saham sektor agrikultur kemungkinan terkoreksi di November 2018, karena dalam dua bulan terakhir masih berada di zona merah. Bahkan, sektor ini berpeluang melanjutkan koreksi di bulan bulan sebelumnya, dengan potensi down trend hingga 5%.
"Kalau investor mau buy on weaknes, bisa dilakukan pada pertengahan November, dan bisa dimanfaatkan untuk netting," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Kamis (25/10).
Selain itu, saham sektor properti belum akan rebound. Kalaupun ada beberapa kebijakan yang telah dan direncanakan pemerintah untuk sektor ini, Nafan melihat, dampaknya belum akan tampak di 2018.
"Selain faktor tren suku bunga tinggi, kebijakan pelonggaran loan to value (LTV) kredit properti, rasanya baru akan berdampak di akhir 2018 atau awal tahun depan," tandasnya.
Sepanjang lima tahun terakhir, rata-rata pergerakan IHSG di bulan November terkoreksi sekitar 2,11%. Namun untuk tahun ini, IHSG di bulan depan diyakini bisa masuk pada zona hijau dan berpotensi up trend hingga 4,18%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News