kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Saham-Saham yang Diuntungkan di Tengah Pelemahan Rupiah dan Rekomendasi Analis


Kamis, 30 Mei 2024 / 10:15 WIB
Saham-Saham yang Diuntungkan di Tengah Pelemahan Rupiah dan Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Sejumlah truk memindahkan batubara di area stockpile in pit RL 35, kawasan IUP Tambang Air Laya PT Bukit Asam Tbk, di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Rabu (18/10/2024).


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih menghadapi tantangan fluktuasi rupiah. Nilai tukar mata uang Garuda ini masih loyo dan berkutat di kisaran Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pada perdagangan Rabu (29/5) rupiah ditutup melemah 0,55% ke Rp 16.159 per dolar AS.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo melihat, fluktuasi rupiah ini bisa berdampak positif maupun negatif pada kinerja para emiten.

Emiten yang terkena efek positif adalah mereka dengan bisnis berorientasi ekspor dan minim memakai bahan baku impor.

Baca Juga: Menguji Daya Tahan IHSG Usai Digempur Sentimen BREN, Pelemahan Big Caps & Rupiah

Salah satunya adaah di sektor komoditas. "Emiten sektor komoditas seperti batubara masih memiliki prospek positif untuk jangka panjang," ujarnya. jelas Azis kepada KONTAN, Senin (27/5).

Adapun emiten yang buntung atau terkena efek negatif pelemahan rupiah, salah satunya sektor ritel yang dominan menjual produk-produk impor. Berikutnya adalah emiten farmasi yang bahan bakunya masih impor.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus juga sependapat. Menurutnya, emiten sektor elektronik juga bakal terkena imbas negatif pelemahan rupiah.

Sedangkan yang akan merasakan dampak positif adalah emiten yang memiliki eksposure besar untuk ekspor seperti komoditas.

Baca Juga: Sejumlah Emiten Terdampak Fluktuasi Kurs Rupiah, Intip Rekomendasi Sahamnya

Meski begitu, investor menurut Nico Demus, tetap harus memperhatikan fundamental dan market share dari emiten tersebut. Begitu pula emiten yang terimbas negatif pelemahan rupiah.

Ia menyarankan para investor memperhatikan mitigasi risiko yang dilakukan emiten bersangkutan. Misalnya melakukan hedging kurs.

Sementara Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan sejumlah emiten yang memiliki banyak utang dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS) dan impor bahan baku dalam akan terdampak jika rupiah kembali melemah.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Pilihan Jelang Pengumuman Suku Bunga & Libur Panjang

"Seperti GJTL dan KLBF itu akan terdampak," kata Budi.

Alhasil, Azis merekomendasikan agar wait and see pada saham komoditas seperti ITMG, ADRO dan PTBA. Kemudian juga trading buy saham KLBF dengan target harga di rentang Rp 1.600 hingga Rp 1.610.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×