Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Saham-saham teknologi kembali menyelamatkan bursa saham Wall Street pada Jumat (25/9), sekaligus mengangkat indeks utama Wall Street naik lebih dari 1%.
Hanya saja, indeks Dow Jones dan S&P 500 masih membukukan penurunan mingguan terpanjang dalam satu tahun terakhir karena ketakutan investor akan perlambatan ekonomi memicu hampir kekalahan selama sebulan.
Reuters melaporkan, pada perdagangan Jumat (25/9), investor mulai membeli saham-saham yang melemah setelah Nasdaq mengkonfirmasi fase korektif di awal bulan ini.
Pda penutupan perdagangan akhir pekan ini, indeks Dow Jones Industrial Average naik 358,52 poin atau 1,34% menjadi 27.173,96. Indeks S&P 500 juga naik 51,87 poin atau 1,60% menjadi 3.298,46 dan indeks Nasdaq Composite menguat 241,30 poin atau 2,26% ke level 10.913,56.
Baca Juga: Apple akan rilis iPhone 12 Mini, versi mungil dari iPhone 12?
Baik Dow maupun S&P 500 mencatat penurunan mingguan keempat berturut-turut, penurunan mingguan terpanjang sejak Agustus 2019. Sementara, Nasdaq ditutup lebih tinggi untuk minggu ini setelah jatuh tiga minggu sebelumnya, dan sekarang sudah naik 22% sejak tahun ini.
"Investor melihat dalam jangka panjang dan percaya saham teknologi tetap menjadi investasi pilihan," kata Edward Moya, analis pasar senior OANDA di New York seperti dikutip Reuters.
“Saat Anda melihat koreksi yang kami lihat pada saham-saham raksasa teknologi ini, orang-orang masih ingin memegang ekuitas di AS. Dan Anda mungkin akan melihat teknologi masih memimpin," imbuhnya.
Saham-saham raksasa teknologi seperti Apple Inc, Microsoft Corp dan Amazon.com memimpin kenaikan harga saham. Diikuti saham Nvidia Corp dan Facebook Inc yang naik setidaknya 2,1%.
Indeks saham teknologi informasi melonjak 2,4%.
Sementara itu, indeks volatilitas pasar CBOE yang dikenal sebagai pengukur kekhawatiran pemain bursa Wall Street, turun 7,68%.
"Anda telah mengalami pemulihan yang bagus selama musim panas, dan memasuki kejatuhan ekonomi yang sedikit lebih rentan, terutama dengan banyak stimulus yang kami mulai taper off sekarang," kata Mike Dowdall, manajer portofolio di BMO Global Asset Management di Chicago.
Selanjutnya: Amazon ramaikan industri gim streaming
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News