Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Harga sejumlah saham sejak awal tahun hingga Jumat 22 Juli 2022 atau year to date (ytd) berhasil meningkat pesat hingga hampir 600%. Dari saham-saham yang mengalami kenaikan harga luar biasa tersebut, masih adakah yang layak untuk investasi?
Kenaikan harga tertinggi ada saham PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) dengan penguatan 595,65% secara year to date (ytd). Harga saham PANI pada perdagangan Jumat 22 Juli 2022 ditutup di level 12.0000
Kenaikan harga saham tertinggi kedua adalah PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) dengan kenaikan 397,42% ytd. Harga saham BSML pada perdagangan Jumat 22 Juli 2022 ditutup di level 965 naik 25 poin atau 2,66% dari sehari sebelumnya.
Kenaikan harga saham tertinggi ketiga adalah PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) dengan meningkat 370,30% ytd. Harga saham SMMT pada perdagangan Jumat 22 Juli 2022 ditutup di level 950 naik 95 poin atau 11,11%.
Kenaikan harga saham tertinggi keempat adalah PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) dengan pertumbuhan 364,29% ytd. Harga saham RAJA pada perdagangan Jumat 22 Juli 2022 ditutup di level 845.
Kenaikan harga saham tertinggi kelima adalah PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA) dengan kenaikan 281,30% ytd. Selanjutnya, harga saham PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) dengan penguatan harga 268% ytd.
Baca Juga: Menteri Luhut Klaim Pendapatan Per Kapita Indonesia Bisa US$ 10.000, Cek Datanya
Selain itu, saham PT RMK Energy Tbk (RMKE) dengan pertumbuhan harga 240,09%, PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR) dengan kenaikan harga 205,34%, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) menguat hingga 191,06%, dan PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) pertumbuhan hingga 187,44% ytd.
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, mayoritas saham-saham yang naik signifikan tersebut merupakan sektor transportasi dan komoditas energi.
"Yang memang saat ini lagi booming bisnisnya. Sehingga sentimennya juga berpengaruh ke pergerakan sahamnya," ungkapnya pada Kontan, Minggu (24/7).
Cheril memandang, ke depannya masih ada ruang kenaikan untuk saham-saham tersebut karena di kuartal 2 ini tidak ada larangan ekspor batubara. Sehingga pendapatan emiten yang bersangkutan akan lebih besar dari pada kuartal pertama tahun ini.
"Sektor transportasi juga berbanding lurus dengan performa emiten coal mengingat pengirimannya menggunakan layanan emiten transportasi," imbuh Cheril.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo menuturkan, kondisi makro ekonomi Indonesia yang stabil dan solidnya fundamental perusahaan menjadi pendorong kinerja saham-saham yang naik signifikan tersebut.
Di semester dua tahun 2022 ini, William menilai prospek saham-saham yang mengalami kenaikan di atas 100% ini masih menarik, mengingat Indonesia cukup tahan terhadap tekanan ekonomi global yang tinggi serta inflasi yang sangat terkendali.
Belakangan ini, saham RAJA juga menjadi salah satu saham yang diburu investor. Sejak awal bulan Juli 2022, harga saham RAJA terus meroket.
Sebagai informasi, harga saham RAJA pada 1 Juli 2022 masih berada di level 344. Hingga penutupan perdagangan Jumat (22/7) harga saham RAJA ditutup di level 845 per saham. William bilang, salah satu pendorong harga saham RAJA yakni kenaikan harga gas.
Seperti diketahui, RAJA merupakan emiten yang bergerak di bidang jasa penyediaan minyak dan gas. Dari beberapa saham yang sudah melesat tinggi ini, William bilang investor bisa mencermati saham RAJA, BSML, dan SMMT.
Ia memberikan rekomendasi buy saham BSML dengan support di 870 dan resistance di 1.120. Rekomendasi saham lainnya adalah buy saham RAJA dengan support di 610 dan resistance di 1.100, serta buy SMMT dengan support di 700 dan resistance di 1.400.
Sedangkan, Cheril melihat saham-saham yang secara valuasi menarik ada SMMT dan SMDR, adapun untuk saham RAJA ia menilai valuasinya sudah di atas rata-rata PER. Sekarang ini saham SMMT diperdagangkan dengan PER 10,18 kali dan SMDR dengan PER di 2,79 kali.
Cheril menambahkan, investor masih bisa melakukan buy saham SMMT dan SMDR dengan target kenaikan harga 10%.
Itulah rekomendasi saham dengan kenaikan harga tertinggi sejak awal tahun hingga 22 Juli 2022. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
- Industri | 5 Menit lalu