Reporter: Kenia Intan | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup memerah pada perdagangan Jumat (25/3). IHSG melorot 0,67% ke level 7.002,532.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), sepuluh dari sebelas sektor di bursa tampak melemah. Penurunan paling dalam dicatatkan oleh sektor infrastruktur hingga 1,64%. Setelahnya ada sektor teknologi yang tertekan 1,17% dan sektor barang konsumen primer yang melorot 1,06%.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mencermati, perkembangan pergerakan IHSG masih menunjukkan potensi koreksi wajar yang lebih besar dibanding dengan keinginan naiknya. Mengingat, kenaikan yang dialami IHSG sudah cukup terbatas pasca mencatatkan rekor all time high pada beberapa waktu sebelumnya.
Akan tetapi, para investor asing masih mencatatkan arus capital inflow yang cukup signifikan sehingga dapat menopang pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
Baca Juga: Setelah Sentuh Rekor Tertinggi di Atas Level 7.000, Simak Proyeksi IHSG
Untuk perdagangan di awal pekan Senin (28/3), IHSG diproyeksi bergerak sideways ke kisaran 6.931 hingga 7.067. Adapun beberapa saham yang dicermatinya ada AALI, UNVR, BBCA, JSMR, ITMG, AKRA, dan BBNI.
Sementara itu, Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memperkirakan IHSG akan lanjut melemah dengan level support di 6.968 - 6.934. Sementara level resistance di 7.045 - 7.088.
"Secara teknikal candlestick membentuk formasi dark cloud cover mengindikasikan potensi pelemahan," ungkapnya dalam riset, Jumat (25/3).
Adapun pelemahan diperkirakan bersifat sementara karena pasar terdorong optimisme dari pembagian dividen yang cukup besar oleh beberapa emiten. Dari global, investor masih akan mencermati perkembangan konflik Rusia dan Ukraina.
Beberapa saham yang dicermatinya di awal pekan Senin (28/3) ada PTPP, ERAA, dan CTRA.
1. PT PP Tbk (PTPP)
Mengalami koreksi namun masih bertahan di atas level support. Analis menyarankan masuk di harga Rp 980-Rp 1.000 per saham. Stop loss di Rp 970 per saham. Adapun target harganya di Rp 1.035-Rp 1.055 per saham.