CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Saham-saham Barang Konsumsi Naik, Simak Prospeknya Menurut Analis


Rabu, 11 Mei 2022 / 19:01 WIB
Saham-saham Barang Konsumsi Naik, Simak Prospeknya Menurut Analis
ILUSTRASI. Pekerja melintas di samping layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham barang konsumsi mulai kembali menunjukkan gairahnya. Pada dua hari perdagangan terakhir, yakni Selasa (10/5) dan Rabu (11/5), sejumlah saham menunjukkan kenaikan harga yang signifikan.

Sebagai contoh, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik 5,27% menjadi Rp 6.450 per saham dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) meningkat 11,58% menjadi Rp 8.300 per saham. Selanjutnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melesat 20,65% menjadi Rp 4.880 per saham dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) terkerek 11,48% menjadi Rp 1.845 per saham.

Indeks yang menaungi saham-saham sektor barang konsumsi juga mulai bergerak positif. IDX Consumer Non-Cyclicals naik 1,64% pada Selasa (9/5) dan meningkat 3,08% pada Rabu (10/5) sehingga secara year to date (ytd), indeks ini tercatat positif 2,90%.

Baca Juga: Konsumsi Rumah Tangga Meningkat, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Bisa Tembus 5%

Investment Specialist Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rifqi Ramadhan menilai, kenaikan harga saham-saham barang konsumsi memperlihatkan adanya rotasi portofolio ke sektor Consumer Non-Cyclicals. Ada beberapa indikasi yang dijadikan acuan terjadinya rotasi tersebut.

Salah satunya adalah adanya arus masuk dana asing (foreign inflow) yang cukup deras ke sektor ini. Sebagai contoh, aliran dana asing ke UNVR sejak tanggal 25 April 2022 mencapai Rp 528 miliar, sementara aliran dana asing ke INDF sebesar Rp 89,54 miliar.

Hal ini berbanding terbalik dengan sektor perbankan yang mencatatkan foreign outflow atau net sell. Sebagaimana diketahui, sektor perbankan selama ini menjadi proxy dan memiliki bobot besar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foreign outflow juga terjadi pada saham-saham sektor energi yang menunjukkan kinerja paling cemerlang secara ytd.

Lebih lanjut, momentum Lebaran dan mulai pulihnya daya beli masyarakat juga menjadi sentimen penggerak saham-saham barang konsumsi. Data konsumsi domestik rumah tangga menunjukkan pertumbuhan 4,34% di kuartal I-2022.

"Pemulihan daya beli ini didorong oleh pelonggaran PPKM yang diterapkan pemerintah sehingga menjadi salah satu faktor penggerak sektor tersebut," kata Rifqi saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (11/5).

Khusus UNVR, kenaikan harga sahamnya turut didorong oleh perbaikan kinerja pada kuartal I-2022. Sepanjang Januari-Maret 2022, penjualan bersih UNVR tumbuh 5,4% year on year (yoy) menjadi Rp 10,8 triliun dengan peningkatan laba bersih 19,02% yoy menjadi Rp 2,02 triliun.

Baca Juga: IHSG Turun 0,05% ke 6.816 Pada Perdagangan Rabu (11/5), Asing Lepas BBCA, BBRI, BMRI

Rifqi melihat, perbaikan kinerja tersebut akan memberikan ekspektasi yang baik terhadap return earning per share (EPS) yang diberikan ke depannya. 

"Belum lagi momentum Ramadan dan Lebaran juga dapat meningkatkan performa perusahaan di kuartal II tahun ini," ucap Rifqi.

Dengan mempertimbangkan katalis yang ada, Rifqi memperkirakan, kenaikan harga saham-saham barang konsumsi dapat berlanjut hingga pertengahan atau maksimal akhir kuartal II-2022. 
Untuk trading harian dan pekan ini, Rifqi menetapkan target harga untuk UNVR berada di Rp 5.500 dengan support Rp 4.340, resistance Rp 5.150, dan stoploss Rp 4.000 per saham.

Kemudian, target harga INDF di Rp 6.600 dengan support Rp 6.225, resistance Rp 6.500, dan stoploss Rp 6.100. Selanjutnya, target harga MYOR berada di Rp 2.060 dengan support Rp 1.740, resistance Rp 1.920, dan stoploss Rp 1.580 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×