kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham raksasa teknologi menyeret Wall Street di tengah meningkatnya kasu Covid-19


Jumat, 24 Juli 2020 / 21:54 WIB
Saham raksasa teknologi menyeret Wall Street di tengah meningkatnya kasu Covid-19
ILUSTRASI. The 11 Wall St. door of the New York Stock Exchange (NYSE) is seen in New York City, New York, U.S., June 26, 2020. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street bergerak turun pada perdagangan Jumat (24/7). Terseret ketegangan China-Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran atas meningkatnya kasus Covid-19 sehingga membebani sentimen investor, menghapus semua kenaikan untuk indeks acuan S&P 500 pekan ini.

Melansir Reuters pukul 10:08 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 109,47 poin atau 0,41% pada 26.542,86, S&P 500 turun 18,68 poin atau 0,58% pada 3.216,98. Sementara, Nasdaq Composite turun 138,00 poin atau 1,32% pada 10.323,42.

Saham teknologi menjadi hambatan terbesar pada ketiga indeks utama Wall Street di mana saham Apple Inc, Amazon.com Inc dan Microsoft Corp turun antara 0,8% dan 1,9%. Indeks teknologi turun 1,6%, lebih tinggi dari sektor S&P lainnya.

Baca Juga: IHSG terjungkal, simak rekomendasi saham-saham berikut

Asal tahu, selama tiga hari berturut-turut, AS mencatat lebih dari 1.100 kematian terkait dengan virus corona pada hari Kamis (23/7), yang telah menginfeksi sekitar 4 juta orang Amerika.

Di sisi lain, Walt Disney Co menunda debut filmnya "Mulan" tanpa batas waktu, mengirimkan sahamnya turun 0,4%.

Indeks S&P 500 menarik kembali dari level tertinggi lima bulan pada hari Kamis, terbebani oleh kerugian pada saham teknologi, peningkatan mengejutkan dalam klaim pengangguran AS dan tarik-menarik  Washington atas langkah-langkah stimulus.

"Pertanyaan berlanjut tentang bagaimana pemulihan akan mempertahankan momentumnya ketika kasus virus terus meningkat," kata Keith Buchanan, manajer portofolio di GLOBALT Investments di Atlanta.

"Telah ada dorongan untuk menarik kembali beberapa pembukaan di negara bagian dan kota dan sejak itu fokus telah bergeser ke musim pendapatan, tetapi virus masih fokus no.1."

Baca Juga: Bursa Asia cenderung tertekan menjelang akhir pekan

Survei terbaru menunjukkan aktivitas bisnis AS meningkat ke level tertinggi enam bulan pada bulan Juli, tetapi perusahaan melaporkan penurunan pesanan baru karena kebangkitan kasus Covid-19 yang membebani permintaan.

Optimisme tentang calon vaksin corona dan paket stimulus fiskal telah membantu indeks S&P 500 mengganti semua kerugiannya untuk tahun ini.

Tapi, sentimen terpukul setelah Beijing memerintahkan Washington untuk menutup konsulatnya di kota Chengdu, beberapa hari setelah AS memerintahkan penutupan konsulat China di Houston.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×