kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Saham Platinum Wahab (TGUK) Disuspensi karena Harganya Naik, Investor Perlu Hati-Hati


Selasa, 20 Mei 2025 / 18:06 WIB
Saham Platinum Wahab (TGUK) Disuspensi karena Harganya Naik, Investor Perlu Hati-Hati
ILUSTRASI. BEI menghentikan sementara perdagangan saham PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) pada Selasa (20/5).


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menghentikan sementara perdagangan saham PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) pada Selasa (20/5) setelah saham perusahaan mengalami lonjakan harga signifikan.

Dalam seminggu terakhir saja, harga saham TGUK tercatat telah naik 42,31% ke level Rp 111. Tidak kalah signifikan, pergerakan saham TGUK dalam sebulan terakhir pun meroket hingga 88,14%. Sementara sejak awal tahun alias year to date (YTD), saham TGUK melejit hingga 122%.

Menanggapi situasi ini, Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila menyarankan investor untuk berhati-hati dalam menyikapi saham TGUK. Menurutnya, lonjakan harga saham TGUK lebih didorong oleh spekulasi pasar daripada faktor fundamental perusahaan.

Baca Juga: Harga Terus Melambung, BEI Suspensi Saham TGUK Mulai Hari Ini, Selasa (20/5)

"Kenaikan lebih didorong oleh spekulasi karena kalau dilihat secara fundamental belum cukup stabil, tercermin dari penurunan laba," terang Indy kepada Kontan, (20/5).

Indy juga menekankan pentingnya memantau strategi bisnis TGUK, terutama terkait ekspansi dan efisiensi operasional yang dapat meningkatkan margin keuntungan. 

Namun, ia mengingatkan bahwa suspensi perdagangan ini dapat mempengaruhi kepercayaan pasar terhadap saham tersebut.

“Perlu terus memantau laporan keuangan dan strategi bisnis TGUK secara berkala, serta memperhatikan risiko likuiditas dan pembiayaan perusahaan,” tambahnya.

Dalam memutuskan pembelian saham, Indy sarankan investor untuk menghindari TGUK dulu hingga ada pemberitahuan lebih lanjut dari BEI.

Selanjutnya: Westpac Pangkas 1.500 Pekerja demi Sederhanakan Operasional

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Awas Cuaca Hujan Ekstrem di Provinsi Ini saat Peralihan Musim Kemarau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×