Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Planet Properindo Jaya Tbk (PLAN) tengah dalam tren penurunan. Sejak awal bulan hingga perdagangan Jumat (12/3) PLAN hanya menguat dua kali, yaitu pada Selasa (2/3) naik 6,25% dan Jumat (12/3) naik 2,13% ke level Rp 48.
Adapun sejak Senin (8/3) hingga Rabu (10/3), harga saham PLAN berturut-turun merosot 9,52%, 8,77% dan 9,62%. Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji menjelaskan PLAN memang masih dalam kategori downtrend terutama karena faktor Covid-19 dan penurunan kinerja fundamental. Sejak Maret 2020 hingga saat ini pemerintah masih terus menerapkan kebijakan pembatasan sosial.
"Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro telah diperpanjang, maka proses pemulihan di sektor perhotelan masih melambat," ujar Nafan, Minggu (14/3).
PLAN masih terhitung emiten baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten ini melantai pada 15 September 2020. Dalam prospektusnya yang menggunakan laporan keuangan per Mei 2020, emiten perhotelan ini belum membukukan pendapatan usaha. Hal ini turun signifikan bila dibandingkan periode yang sama tahun 2019 ketika Planet Properindo memiliki pendapatan Rp 1,54 miliar.
Baca Juga: PLAN berharap pemerintah segera memberikan insentif bagi sektor perhotelan
Meski tidak ada pendapatan, PLAN memiliki beban pokok pendapatan Rp 990,23 juta. Dus PLAN mengalami kerugian kotor Rp 990,23 juta. Namun, PLAN memiliki pendapatan lain-lain sebesar Rp 2,29 miliar sehingga laba bersih tahunan PLAN tercatat sebesar Rp 83,11 juta.
Kondisi ini terjadi karena pada periode Januari-Mei 2020, PLAN menyewakan bangunan hotel untuk dikelola oleh PT RedDoorz Management Indonesia (RMI) dan pendapatan sewa dari RMI dicatat sebagai pendapatan lain-lain.
Adapun jumlah aset Planet Properindo tercatat sebesar Rp 58,48 miliar. Sedangkan liabilitas tercatat sebesar Rp 22,84 miliar, didominasi oleh liabilitas jangka pendek sebesar Rp 22,79 miliar.
Lebih lanjut, Nafan berharap pemerintah dapat menerapkan kebijakan stimulus fiskal untuk membantu memulihkan sektor industri perhotelan. Adapun saat ini Nafan belum merekomendasikan saham PLAN dengan sentimen-sentimen di atas.
Baca Juga: Bisnisnya Tertekan, Hotel Terbebani Beban Utang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News