kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.171   28,27   0,40%
  • KOMPAS100 1.046   5,61   0,54%
  • LQ45 815   3,33   0,41%
  • ISSI 225   1,14   0,51%
  • IDX30 426   2,27   0,54%
  • IDXHIDIV20 505   1,76   0,35%
  • IDX80 118   0,62   0,53%
  • IDXV30 120   0,80   0,67%
  • IDXQ30 140   0,52   0,37%

Saham perdana ARII dibuka stagnan


Selasa, 08 November 2011 / 10:02 WIB
Saham perdana ARII dibuka stagnan
ILUSTRASI. JNE. KONTAN/Fransiskus Simbolon/02/08/2018


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali kedatangan tamu baru. PT Atlas Resources Tbk (ARII) menjadi perusahaan ke 18 yang melantai di otoritas bursa tersebut. Pada perdagangan awal, saham perusahaan tambang ini stagnan di posisi Rp 1.500 per saham dengan total volume 12,602 lot dengan nilai Rp 22,03 miliar.

Namun pada pukul 10.06, saham ARII tercatat melaju 3,3% menjadi Rp 1.550.

Sebagai catatan, ARII menawarkan saham perdananya menjadi 650 juta saham yang setara dengan 21,67% modal yang ditempatkan dan disetor perusahaan. Harga penawaran tersebut dipatok di angka Rp 1.500 per saham. Dus, perUsahaan mendapatkan dana segar mencapai Rp 975 miliar.

Dana tersebut sebesar 60% atau sekitar Rp 540 miliar dana hasil IPO akan digunakan antara lain untuk membiayai modal kerja, belanja modal infrastruktur dan pengembangan fasilitas penunjang di Hub Muba.

Sementara, sekitar 40% dana hasil IPO akan digunakan untuk akusisi wilayah IUP tambahan dan/atau peningkatan kepemilikan pada anak perusahaan yang berhubungan dengan pertambangan, apabila ada peluang yang cocok serta membayar biaya kompensasi atas restrukturisasi kontrak pemasokan batubara kepada Noble menjadi kontrak pemasaran dan penjualan baru tidak melebihi Rp 221 miliar. Selain itu perusahaan akan melakukan pembiayaan modal kerja yang nilainya tak lebih dari Rp 138 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×