kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Saham perbankan blue chips berguguran, saatnya untuk beli?


Senin, 18 Mei 2020 / 19:52 WIB
Saham perbankan blue chips berguguran, saatnya untuk beli?
ILUSTRASI. Ada saham yang harganya anjlok lebih dalam daripada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun atau secara year-to-date, saham emiten perbankan khususnya yang berkapitalisasi besar (blue chips) masih tertekan. Bahkan, ada saham yang harganya anjlok lebih dalam daripada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) misalnya, turun 57,58% sejak awal tahun dan masuk ke dalam daftar 10 saham top losers alias turun paling dalam sejak awal tahun sementara saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) merosot 51,53% sejak awal tahun.

Saham perbankan lain yang masuk dalam daftar top losers adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) yang masing-masing anjlok 50,68% dan 47,53% sejak awal tahun.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 makin menggerus modal perbankan

Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia mengatakan, penurunan saham emiten perbankan disebabkan banyak risiko pada sektor ini selanjutnya. Salah satunya adalah risiko adanya penyusutan margin bunga bersih atawa net interest margin (NIM) akibat dari aturan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71. “Karena dengan meningkatkan provision (pencadangan) maka akan berdampak terhadap NIM, walaupun dalam jangka pendek,” ujar Catherina kepada Kontan.co.id, Senin (18/5).

Setelah Covid-19 ini meluas dan mempengaruhi segala sektor usaha, ditambah adanya usulan presiden untuk menunda pembayaran pinjaman, beberapa bank sudah mulai melakukan restrukturisasi terhadap debitur yang terdampak Covid-19.

Ditambah lagi bank-bank besar BUMN diminta untuk menjadi bank jangkar (anchor bank) bagi bank lainnya. Catherina melihat hal ini menjadi salah satu momen bagi investor untuk dapat masuk ke saham-saham perbankan. “Karena kami memperkirakan akan adanya recovery walaupun tidak dalam waktu yang singkat,” sambung dia.

Baca Juga: Saham perbankan dijual asing, bagaimana nasib IHSG besok?

MNC Sekuritas meyakini bahwa sektor perbankan masih atraktif. Apalagi sektor ini memberikan kontribusi terbesar bagi IHSG yakni sebesar 38,69% dari total kapitalisasi pasar. Namun demikian, kondisi bisnis yang lesu karena Covid-19 hingga adanya technology disruption masih menjadi tantangan utama sektor ini.

Adapun saham pilihan MNC Sekuritas untuk sektor ini antara lain beli saham BBCA dengan target harga Rp 28.400, BBRI dengan target harga Rp 3.200, saham BBNI dengan target harga Rp 4.300, serta beli saham BMRI dengan target harga Rp 5.100 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×