Reporter: Dimas Andi | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Petrosea Tbk (PTRO) terus melesat hingga mencapai rekor tertinggi pada September 2025 ini. Apakah, salah satu saham milik orang terkaya Indonesia, Prajogo Pangestu ini layak dibeli atau dijual pada perdagangan hari ini, Kamis 25 September 2025?
Prajogo Pangestu adalah taipan yang menjadi orang terkaya di Indonesia. Bloomberg Billionaire Index mencatat kekayaan pendiri dan pemilik Barito Group ini pada September 2025 sebanyak US$ 38,7 milar atau sekitar Rp 646 triliun.
Kekayaan Prajogo Pangestu terus melonjak karena harga saham perusahaannya meroket. Salah satunya saham PTRO yang pada perdagangan Rabu 24 September 2025 ditutup di level 6.475, naik 300 poin atau 4,86% dibandingkan sehari sebelumnya.
Selama sebulan terakhir, harga saham PTRO naik 2.475 poin atau 61,88%. Lonjakan ini menjadikan harga saham PTRO mencetak rekor tertinggi.
Baca Juga: Klik Rekrutmen-tni.mil.id, Pendaftaran Perwira Prajurit TNI Ditutup Hari Ini 25/9
Di tengah pencapaian rekor tertinggi, Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi rekomendasi investor untuk wait and see saham PTRO. Pasalnya, saham PTRO juga dalam pantauan Bursa Efek Indonesia (BEI) akibat lonjakan harga.
Secara fundamental, Wafi menilai PTRO memiliki prospek kinerja yang baik. Hal ini karena PTRO aktif mengakuisisi perusahaan lain dalam beberapa bulan terakhir sangat berkaitan dengan rencana emiten Prajogo Pangestu tersebut untuk mempertebal portofolio bisnis di luar bisnis intinya sebagai kontraktor pertambangan.
Dengan masuk ke sektor engineering construction lewat akuisisi Scan Bilt dan offshore services lewat akuisisi Grup Hafar, PTRO mencoba memosisikan diri sebagai perusahaan jasa migas terintegrasi, bukan hanya sekadar kontraktor tambang.
“Strategi PTRO adalah diversifikasi revenue stream dan mengurangi ketergantungan ke batubara, sekaligus menangkap peluang di sektor migas dan industri kimia yang berpotensi tumbuh,” ujar Wafi, Rabu (24/9).
Ketika proses akuisisi tuntas, PTRO harus bisa memastikan sinergi operasional sekaligus mengintegrasikan bisnis baru tersebut dengan bisnis eksisting perusahaan. Dalam jangka panjang, hasil akuisisi Scan Bilt dan Grup Hafar dapat menjadi mesin pertumbuhan baru bagi PTRO. Ini dengan catatan, emiten tersebut disiplin dalam menjaga arus kas dan mengendalikan utang.
Tonton: Polisi Berhasil Deteksi Lokasi Terakhir Riza Chalid, Di mana?
PTRO akuisisi perusahaan Singapura
Jelang akhir pekan lalu, PTRO mengumumkan telah menandatangani non-binding term sheet dengan para pemegang saham Scan-Bilt Pte. Ltd. (SBPL) asal Singapura. Kesepakatan awal tersebut terkait rencana PTRO mengambil alih mayoritas saham SBPL yang bergerak di bidang plant civil engineering construction dan maintenance work untuk industri pengolahan kimia serta minyak dan gas (migas) on shore.
SBPL sendiri memiliki rekam jejak panjang dalam mendukung berbagai proyek konstruksi strategis di kawasan Asia Pasifik.
Mundur ke pertengahan Agustus 2025, PTRO melalui anak usahanya PT Petrosea Engineering Procurement Construction menggelontorkan dana Rp 399,90 miliar untuk mengakuisisi dua perusahaan dari Grup Hafar, yaitu PT Hafar Daya Konstruksi dan PT Hafar Daya Samudera.
Kala itu, Manajemen PTRO menyebut akuisisi dua perusahaan Grup Hafar akan memperkuat kedudukan dan pangsa pasar PTRO di sektor migas serta menciptakan sinergi operasional di bidang rekayasa dan konstruksi.
Selanjutnya: Promo Gokana Kenyang Khusus 25 September, 3 Pilihan Menu Favorit Diskon 25%
Menarik Dibaca: Promo Gokana Kenyang Khusus 25 September, 3 Pilihan Menu Favorit Diskon 25%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
