Reporter: Veby Mega | Editor: Test Test
JAKARTA. Pasca keluarnya kabar rencana akuisisi Asia Pacific Breweries Ltd (APBL) terhadap PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI), harga saham MLBI langsung merosot jatuh. Pada perdagangan pukul 11.45 WIB Selasa (8/12), harga MLBI anjlok 9,55% menjadi Rp 180.000 per saham dari harga sebelumnya Rp 199.000 per saham.
Meski demikian, Wakil Presiden Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheree menilai, saham MLBI masih berpeluang untuk melanjutkan kenaikan harganya. Pemicunya sederhana saja, langkah akuisisi APBL terhadap MLBI akan semakin memacu kinerja emiten minuman keras ini.
Maklum saja, jaringan produsen bir merek Tiger asal Thailand itu, telah mendunia. APBL memiliki 11 jaringan di seluruh Asia. Apalagi langkah APBL mengakuisisi produsen Bir Bintang itu tujuannya untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat pemasaran mereka di Asia pasifik.
Faktor lain yang juga akan menguntungkan MLBI, tambah Nico, karena sektor usaha MLBI termasuk tahan krisis, yakni food and beverages. "Saham food and beverages biasanya solid, karena permintaan produknya akan selalu ada," imbuh Nico.
Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Wanteg Securities Darma Pardede. Ia bilang, dalam sepekan ini, harga saham MLBI akan bermain di kisaran Rp 170.000-Rp 180.000 per saham. Alasannya, karena kenaikan harga saham MLBI sudah cukup tinggi sejak dua pekan terakhir.
Nah, akhirnya investor memilih untuk merealisasikan keuntungan mereka dulu alias profit taking. Tapi, ke depan, investor bakal tetap memburu saham ini. Dengan harapan, saat APBL membuka penawaran tender (tender offer) atas saham MLBI di awal Februari 2010, mereka bisa mendapat keuntungan lebih. Karena, biasanya, harga tender offer biasanya 20%-30% lebih tinggi dari patokan harga tender offer.
Apalagi, tambah Darma, harga wajar MLBI dalam enam bulan terakhir, sebenarnya hanya Rp 110.000-Rp 130.000 per saham. Tapi, ia yakin, harga saham MLBI juga tidak akan sampai merosot jauh hingga level harga wajarnya itu.
Soalnya, dari perdagangan dua hari terakhir, terlihat pemegang saham lama mulai melakukan akumulasi beli di saham ini. Misalnya Heineken. Tujuannya jelas untuk mengerek harga saham agar nilai akuisisi MLBI juga bisa terdongkrak.
Paling tidak, harganya tidak berbeda jauh dengan harga penawaran dari APBL. Hitung-hitungan Darma, dengan nilai akuisisi Rp 2,233 triliun, harga penawaran saham sebesar Rp 154.574 per saham. Syaratnya, APBL sudah pasti mau mengeluarkan dana itu untuk mengambil alih MLBI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News