Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Saham PT Bank Mayapada International Tbk (MAYA) terus berkubang di zona merah usai mengumumkan rencana akuisisi saham MAYA oleh Cathay Financial Holding Co. Ltd, konglomerasi keuangan yang berbasis di Taiwan.
Manajemen MAYA pada 6 Januari lalu telah membenarkan bahwa Cathay berniat menguasai 40% saham MAYA. Namun, semenjak pengumuman itu, saham Mayapada terus tergerus. Pada 6 Januari, MAYA masih berada di level Rp 1.905 per saham. Kini, saham Mayapada melorot hingga 11,54% ke level Rp 1.685 per saham pada perdagangan Rabu (14/1).
Pergerakan saham ini terlihat anomali jika mengacu pada harga akuisisi yang disepakati. Cathay mengaku telah bersepakat membeli 1,39 miliar saham MAYA seharga Rp 2.528 per saham dari pemegang saham yang tergabung dalam konsorsium pimpinan Brilliant Bazaar Pte. Ltd. Total jenderal transaksi itu senilai Rp 3,52 triliun.
Hans Kwee, Vice-President Investment PT Quant Kapital Investama menghitung, harga akuisisi itu mencerminkan Price to Book Value (PBV) sebesar 3 kali, lebih tinggi dari PBV saham emiten bank lainnya. Sehingga, jika dinilai dari harga akuisisi, harga tersebut sudah sangat premium. Sehingga, seharusnya, pergerakan harga saham MAYA bisa naik positif ke arah harga akusisi.
Menurut Hans, adanya pergerakan ke bawah dari saham MAYA kali ini mungkin disebabkan oleh belum jelasnya rencana tersebut. Investor pun masih mengambil posisi waspada dan merespon negatif lantaran perseroan belum memberi keterangan yang jelas terkait transaksi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News