Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan kayu PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham IFII, Selasa (10/12). Adapun pada IPO hari ini, harga saham IFII naik 69,52% menjadi Rp 178.
Melalui penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO), IFII melepas sebanyak 1,42 miliar lembar saham kepada masyarakat atau setara 15% dari modal disetor dan ditempatkan perusahaan.
Saham tersebut dilepas dengan harga Rp 105 per lembar. Dengan demikian, IFII mendapat dana segar sebanyak Rp 148,27 miliar.
Baca Juga: Indonesia Fibreboard (IFII) meraup Rp 148,26 miliar dari IPO
Dalam aksi korporasi ini, perusahaan menunjuk PT Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek serta dua perusahaan Penjamin Emisi Efek yakni PT Panin Sekuritas Tbk dan PT Corpus Sekuritas Indonesia.
Dana hasil IPO akan digunakan perusahaan untuk pelunasan seluruh sisa pokok utang dan bunga berjalan kepada Bank Nord LB, pelunasan sisa uang muka belanja modal dan pembelian mesin untuk mengembangkan kegiatan usaha serta untuk modal kerja.
Dalam masa penawaran umum, tercatat sebanyak 1.889 investor melakukan pemesanan saham IFII. Terduri dari sekitar 2,2 miliar saham berasal dari pooling allotment yang mencerminkan kelebihan permintaan sebanyak 155,09 kali dari porsi pooling. Atau secara keseluruhan terjadi oversubscribed sebesar 1,56 kali total IPO.
Baca Juga: Masih Ada 33 Hajatan IPO di Akhir Tahun Ini, Begini Saran Analis
Lebih lanjut, perusahaan menggunakan buku Juni 2019 dalam pencatatan kali ini. Pada periode tersebut, IFII mampu mengantongi penjualan bersih sebesar Rp 300,07 miliar yang sebanyak 76% berasal dari pasar ekspor. Sementara laba periode berjalan sebesar Rp 25,73 miliar.
Dari sisi aset, perusahaan ke 52 yang tercatat di BEI ini memiliki nilai aset Rp 1,01 triliun. Sedangkan jumlah utang tercatat Rp 286,05 miliar dan ekuitas tercatat sebesar Rp 790,51 miliar.
Adapun komposisi saham perusahaan setelah IPO, yaitu PT Adrindo Intiperkasa sebesar 70,12%, Hefty Hartono sebesar 12,76%, Tropical Investment Pte. Ltd. sebesar 2,12% dan sisanya pemegang saham publik sebesar 15%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News