kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45912,55   3,24   0.36%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham energi memble, bursa AS tergerus


Kamis, 29 Januari 2015 / 06:06 WIB
Saham energi memble, bursa AS tergerus
ILUSTRASI. PERTUMBUHAN TV BERBAYAR. Seorang pria melintas di depan deretan layar televisi di ruang kontrol tv berbayar milik Telkom di Jakarta (9/10). Peminat televisi berlanganan terus tumbuh. Pada semester I-2011, pelanggan televisi (TV) berbayar tumbuh hingga 14% daripada jumlah tahun 2010. Pertumbuhan pelanggan TV berbayar karena ekonomi terus tumbuh sehingga daya beli masyarakat meningkat. KONTAN/Muradi/09/10/2012


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Bursa AS melorot pada penutupan transaksi tadi malam (29/1). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 anjlok 1,4% menjadi 2.002. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average tergerus 1,1% menjadi 17.191,37.

Penurunan bursa AS dipicu oleh kemerosotan saham-saham berbasis energi. Asal tahu saja, saham-saham berbasis energi melorot 3,9% setelah harga minyak melorot lagi. Selain itu, ada pula kecemasan mengenai kemungkinan risiko internasional terhadap perekonomian AS.

Meski demikian, ada pula sejumlah saham yang berhasil mendaki. Beberapa di antaranya yakni saham Apple Inc yang naik 5,7% setelah melaporkan laba kuartalan yang menembus rekor baru senilai US$ 18 miliar. Ada pula saham Boeing Co yang naik 5,4% setelah membukukan laba kuartalan yang melampaui estimasi analis.

"Pelaku pasar mencium tidak adanya pertumbuhan. Masalah mata uang merefleksikan pendapatan perusahaan multinasional. Yunani juga menjadi kecemasan terbesar bagi pasar saat ini. Coba pikirkan apa jadinya pasar tanpa kenaikan saham Apple dan Boeing," jelas Rick Fier, Director of Equity Trading Conifer Securities LLC di New York.

Dia menambahkan, penurunan bursa AS juga dipengaruhi oleh pernyataan the Fed yang menyatakan tingkat inflasi masih rendah dan bank sentral AS itu masih akan bersabar dalam menaikkan suku bunga acuannnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×