Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT Puradelta Lestari Tbk akhirnya resmi melantai di Bursa Efek Indonesia, Jumat (29/5) dengan kode DMAS. Anak usaha Sinarmas Land ini dibanderol sebesar Rp 210 per saham pada penawaran perdana.
Direktur dan sekaligus Sekretaris Perusahaan DMAS Tondy Suwanto mengatakan sebagian besar saham perdana DMAS dibeli oleh investor asing. "Sekitar 95% investor asing," kata Tondy usai pencatatan saham perdana DMAS di Jakarta, Jumat (29/5).
Mayoritas pemegang saham DMAS adalah institusi ketimbang ritel. Tondy bilang sekitar 90% investor yang menyerap saham perseroan merupakan investor institusi. Namun, dia memastikan tidak ada investor yang menggempit saham DMAS lebih di atas 5%.
DMAS menawarkan 4,81 miliar saham atau setara dengan 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Dari penawaran saham ini, Puradelta meraup dana segar sekitar Rp 1,01 triliun.
Sekitar 60% dari dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi rencananya akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan properti investasi di kawasan kota Deltamas. Sisanya, sekitar 30% untuk pembebasan lahan di Kabupaten Bekasi dan 10% untuk modal kerja.
Direktur Utama Puradelta Teky Mailoa mengatakan, pembangunan investasi properti mengarah pada proyek recurring income yakni apartemen untuk sewa, hotel dan bangunan pabrik untuk disewakan. Saat ini Puradeltas sedang mengerjakan proyek apartement services dengan target 126 kamar di atas lahan seluas 1 hektare. "Kami juga akan bangun 1 hotel bintang tiga berkapasitas sekitar 150-200 kamar," lanjutnya.
Untuk akuisisi lahan, Puradelta menargetkan tahun ini sekitar 120 hektare-135 hektare. Dananya akan diambil dari hasil IPO dan sisanya dari khas internal. Hingga rehat siang, saham DMAS sudah naik sebesar 5,24% menjadi Rp 221 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News