Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas saham yang menjadi anggota Papan Akselerasi mencatatkan penurunan harga pada Juni 2021. Dalam sebulan terakhir hingga Kamis (1/7), penurunan terbesar dicatatkan oleh PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH) yakni mencapai 28,97%.
Disusul oleh PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY) yang merosot 23,21%, PT Imago Mulia Persada Tbk (LFLO) minus 15,84%, PT Fimperkasa Utama Tbk (FIMP) minus 7,14%, dan PT Planet Properindo Jaya Tbk (PLAN) minus 3,23%. Harga saham PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) yang baru tercatat pada 8 Juni 2021 juga telah anjlok 10,37%.
Hanya sedikit saham di Papan Akselerasi yang menorehkan kenaikan harga sepanjang sebulan terakhir. Sebut saja PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO) yang meningkat 38%, PT Prima Globalindo Logistik Tbk (PPGL) naik 12,12% dan PT Boston Furniture Industries Tbk (SOFA) naik 12,24%.
Melihat kondisi ini, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menyarankan investor untuk lebih berhati-hati dan selektif jika ingin berinvestasi pada saham-saham di Papan Akselerasi. Pasalnya, risiko investasi di saham-saham tersebut tergolong cukup tinggi.
Baca Juga: Kapitalisasi pasar bursa capai Rp 7.210,56 triliun pada perdagangan pekan ini
Mengingat, harga terendah saham emiten di Papan Akselerasi bisa mencapai Rp 1 per saham, tidak seperti papan lainnya yang memiliki batas bawah Rp 50 per saham. "Selain itu, emiten-emiten tersebut banyak yang baru melantai di bursa tahun lalu dan belum mencatatkan keuntungan," kata Hendriko saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (1/7).
Di samping itu, menurut Hendriko, volume perdagangan saham-saham tersebut tidak terlalu likuid serta dapat bergerak liar karena ukurannya yang kecil. "Kalau fundamentalnya kurang bagus, maka sahamnya berpotensi turun tajam," ucap dia.
Bernada serupa, Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga menilai, saham-saham di Papan Akselerasi masih sepi peminat dan likuiditasnya minim sekali. "Alhasil, hal ini berpotensi membuat sahamnya sulit untuk dijual kembali," kata William.
Baca Juga: Demi Mengakomodasi IPO Startup, BEI Akan Rombak Sejumlah Aturan
Oleh karena itu, William menyarankan investor retail yang tertarik mengoleksi saham tersebut untuk membeli dalam jumlah lot yang kecil dan memperdagangkannya dalam jangka pendek saja. Investor juga perlu mengikuti tren untuk mendapatkan imbal hasil yang optimal.
Dengan mempertimbangkan likuiditasnya, ia merekomendasikan investor untuk mencermati SOFA, PGJO, PPGL, dan CASH. Namun, CASH dinilai menjadi saham yang memiliki likuiditas paling aman, sementara PGJO dan PPGL terlihat tengah berada dalam fase uptrend.
Baca Juga: Masih ada 25 perusahaan dalam pipeline IPO BEI, ini rinciannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News