Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengklaim, bahwa pasar modal Indonesia masih menjadi instrumen investasi yang memberikan imbal hasil terbaik dibanding pasar modal di negara lain.
Paling tidak, hal ini tercermin dalam 10 tahun terakhir sejak tahun 2003. Informasi ini dilontarkan oleh Poltak Hotradero, Kepala Riset BEI di Jakarta, Kamis (5/12).
Poltak bilang, kesimpulannya itu mengacu pada data riset 10 tahun terakhir, tepatnya periode November 2003 sampai November 2013.
"Jika investor berinvestasi saham blue chip pasar modal Indonesia sebesar US$ 100 di tahun 2003, maka tahun 2013 nilainya naik menjadi US$ 463," kata Poltak di Hotel Ritz Carlton, Kamis (5/12).
Poltak membandingkan, jika investor menginvestasikan US$ 100 itu kepada emas, maka hasilnya menjadi US$ 313. Jika investasi di saham blue chip di Brazil, Rusia, India, dan China (BRIC), maka uang itu hanya naik menjadi US$ 296.
Poltak bilang, jika dana US$ 100 itu diinvestasikan di saham blue chip di negara berkembang, maka akan berkembang menjadi US$ 246. Kemudian jika diinvestasikan di saham blue chip di seluruh dunia maka hanya berkembang menjadi US$ 166.
"Data ini menunjukkan bahwa investasi di pasar modal Indonesia memang menguntungkan," klaim Poltak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News