kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Bank Besar dan Komoditas Rajin Dikoleksi BlackRock, Menarik untuk Diikuti?


Senin, 19 September 2022 / 20:31 WIB
Saham Bank Besar dan Komoditas Rajin Dikoleksi BlackRock, Menarik untuk Diikuti?
ILUSTRASI. BlackRock. REUTERS/Lucas Jackson/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BlackRock, sebuah perusahaan manajemen aset terbesar dunia terpantau rajin berinvestasi saham sejumlah emiten batu bara dan perbankan Indonesia pada periode berjalan semester II 2022 ini.

Menilik Bloomberg, beberapa saham batubara dan perbankan yang digenggam antara lain MDKA, ADRO, UNTR, INDY, BBNI, dan BMRI.

Analis Reliance Sekuritas Lukman Hakim menuturkan jika melihat portofolio BlackRock yang cenderung di saham-saham perbankan besar di Indonesia karena menjadi benchamrk banyak fund lokal maupun asing. Selain itu saham perbankan besar ini menjadi primadona investor di Indonesia.

"Pertumbuhan kinerja yang sangat stabil begitupun kinerja sahamnya sehingga perbankan besar di Indonesia masih menjadi emiten andalan untuk berinvestasi, terlebih jika dibandingkan dengan deposito banknya sendiri imbal hasilnya lebih besar investasi di sahamnya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (19/9).

Baca Juga: Ini Saham-saham Perbankan yang Menarik di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga

Sementara untuk pertambangan saat ini dinilai menjadi komoditas ekspor andalan Indonesia sehingga dapat menarik para investor lokal maupun asing.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menambahkan bahwa kendati harga batubara sedang terkoreksi, dia memproyeksikan dengan akan datangnya musim dingin pada akhir tahun membuat permintaan batubara akan tinggi dan harga batubara global berpeluang kembali naik ke atas level US$ 400/ton.

"Dengan demikian kedua saham tersebut prospeknya masih baik sampai akhir tahun," katanya.

Saham bank besar pun prospeknya dinilai masih bagus karena perekonomian sudah kembali normal pasca pandemi sehingga permintaan kredit perbankan kembali naik. Karenanya, kineja saham bank besar masih berpeluang untuk bertumbuh juga sampai akhir tahun.

Namun, untuk jangka dekat Andhika menyarankan investor untuk wait and see terlebih dahulu jika ingin masuk ke saham-saham portofolio BlackRock, khususnya saham-saham dengan kapitalisasi besar. Sebabnya, IHSG cenderung akan terkoreksi dan saham-saham bigcaps berpeluang turun untuk jangka pendek.

Senada, Lukman juga berpendapat jika melihat IHSG yang telah menyentuh level tertingginya beberapa hari lalu diperkirakan IHSG akan rentan terjadi aksi taking profit menjelang rilisnya interest rate.

Baca Juga: Jelang FOMC dan RDG BI pada September 2022, Cermati Rekomendasi Saham Analis

"Sehingga melihat strategi investasi yang memiliki AUM cukup besar dapat menggunakan strategi investasi jangka panjang," sambungnya.

Adapun beberapa saham yang dapat diperhatikan dari portofolio BlackRock, salah satunya INDY. Lukman melihat saham tersebut masih undervalued dan juga mulai dikoleksi oleh Blackrock dan valuasi menggunakan PER dan PBV yang relatif undervalued jika dibandingkan dengan peers-nya dimana saat ini INDY diperdagangkan dengan PER 2,65 dan PBV 1,09.

Andhika juga menilai selain INDY, adapula saham BBNI, BMRI, ADRO, dan UNTR yang dinilai masih murah secara valuasi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×