Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Analis menilai rontoknya saham-saham Grup Bakrie dan MNC terjadi akibat sentimen negatif dari hasil penghitungan cepat (quick count) suara pemilihan presiden (pilpres).
Andrew Argado, Analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) berpendapat, saham kedua grup itu terafiliasi dengan salah satu pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), yaitu Prabowo-Hatta.
"Lembaga survey quick count yang mereka gunakan berbeda dari yang lain, jadi dianggap tidak kredibel," ujarnya, Kamis (10/7).
Sehingga, lanjut dia, hal itu memberikan sentimen negatif terhadap saham-saham Grup Bakrie dan MNC. Di sisi lain, investor juga sudah menilai pasangan capres dan cawapres yang terafiliasi dengan saham-saham kedua Grup tersebut sudah kalah.
Maka, prospek atas saham-saham Bakrie dan MNC diragukan untuk mencetak cuan. Andrew bilang, sebenarnya, secara fundamental, Grup MNC masih baik. Namun, hal tersebut tidak bisa menjadi katalis sentimen negatif pilpres yang terjadi.
Hingga pukul 14.45 WIB, saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) anjlok hingga 5,86% ke level Rp 2.570 per saham. Saham PT MNC Land Tbk (KPIG) merosot 2,28% ke posisi Rp 1.285 per saham, dan PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) longsor 2,14% ke level Rp 2.060 per saham. Tidak hanya itu PT Global Mediacom Tbk (BMTR) juga anjlok 0,98% ke level Rp 2.030.
Selanjutnya, beberapa saham Grup Bakrie yang terjun bebas adalah PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) yang mencapai 6,72% ke posisi Rp 250 per saham. Lalu, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sebesar 3,73% ke posisi Rp 155 per saham, dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) bergerak minus 1,08% ke posisi Rp 92 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News