kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Apple dan Google cetak rekor, Wall Street naik ke level tertinggi


Selasa, 14 Januari 2020 / 06:08 WIB
Saham Apple dan Google cetak rekor, Wall Street naik ke level tertinggi
ILUSTRASI. Wall Street lagi-lagi mencetak rekor mendekati kesepakatan dagang antara AS dan China.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street lagi-lagi mencetak rekor mendekati kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Antisipasi kinerja keuangan kuartal keempat pun menjadi penyulut rekor Wall Street.

Senin (13/1), Dow Jones Industrial Average naik 0,29% ke 28.907,05. Indeks S&P 500 menguat 0,70% ke 3.288,13. Sedangkan Nasdaq Composite melonjak 1,04% ke 9.273,93.

Saham-saham teknologi menjadi penopang bursa saham pada perdagangan kemarin. Harga saham Apple Inc naik 2,14% ke rekor tertinggi pada US$ 316,96 per saham.

Tak cuma Apple, harga saham induk usaha Google pun melaju ke angka tertinggi. Kemarin, harga saham Alphabet Inc naik 0,77% ke US$ 1.440,03 per saham dengan total kapitalisasi pasar US$ 993 miliar.

Baca Juga: Wall Street dibuka mendekati rekor tertinggi jelang kesepakatan dagang

Harga saham Tesla Inc pun mencapai level tertinggi setelah adanya laporan bahwa China tidak akan memangkas subsidi besar-besaran untuk kendaraan dengan energi terbarukan tahun ini. Harga saham Tesla melonjak 9,77% ke US$ 524,86 per saham.

Turunnya tensi geopolitik Iran dan kesepakatan dagang AS-China yang diharapkan terjadi pada Rabu (15/1) ini memicu aksi beli sejak pekan lalu. "Investor optimistis terhadap kinerja emiten dan juga lega dengan situasi Iran yang tidak makin panas, serta adanya penandatanganan kesepakatan dagang fase satu," kata Jake Dollarhide, chief executive officer Longbow Asset Management kepada Reuters.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham ITMG, PTPP, dan KLBF untuk Selasa (14/1)

Bloomberg yang mengutip sumber melaporkan bahwa pemerintahan Donald Trump pun berencana menarik status China sebagai manipulator mata uang.

Pekan ini, sejumlah bank akan membuka rilis laporan keuangan kuartal keempat. Beberapa bank yang akan merilis kinerja antar lain JPMorgan Chase & Co, Citigroup Inc, dan Wells Fargo & Co. Analis memperkirakan laba emiten penghuni S&P 500 akan turun 0,6% dalam dua kuartal berturut-turut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×