kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Saham Antam (ANTM) turun setelah naik signifikan, berikut prospeknya menurut analis


Kamis, 15 Oktober 2020 / 21:09 WIB
Saham Antam (ANTM) turun setelah naik signifikan, berikut prospeknya menurut analis
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di gedung kantor Bursa Efek Indonesia, kawasan SCBD, Jakarta, Senin (5/10/2020).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun sebesar 2,09% ke level Rp 935 per saham pada perdagangan Kamis (15/10). Padahal, pada Rabu (14/10), saham ANTM melaju 24,84% ke level Rp 955 per saham.

Analis teknikal Panin Sekuritas William Hartanto menilai, koreksi yang terjadi pada saham ANTM tergolong wajar karena sudah naik signifikan. Menurut William, ANTM masih berada dalam fase uptrend. Ia memprediksi, ANTM berpotensi mencapai resistance Rp 1.100 dengan support di level Rp 900.

Analis Pertambangan Panin Sekuritas Juan Octavianus menambahkan, saham ANTM memperoleh sentimen positif dari adanya rencana pembentukan konsorsium untuk membangun industri baterai berbahan baku nikel bersama dengan PT Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Seperti diketahui, sebagai salah satu anak usaha PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) atau MIND ID, ANTM mendapatkan kesempatan untuk menggarap sektor hulu.

"Hal ini seiring dengan karakteristik nikel ANTM yang sesuai dengan bahan baku untuk baterai mobil listrik. Ini juga menjadi sentimen pendorong ANTM yang sedang mengerjakan proyek smelter feronikel," tutur Juan saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (15/10).

Baca Juga: Saham ANTM (Aneka Tambang) mencorong, ini rekomendasinya

Menurut Juan, pembentukan konsorsium dan pengembangan industri baterai berbahan baku nikel ini akan menjadi sentimen jangka panjang bagi ANTM. Pasalnya, pembentukan holding Indonesia Battery juga masih dalam tahap awal.

Juan menambahkan, selain ANTM, penambang nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga berpeluang diuntungkan dengan adanya pengembangan industri baterai berbahan baku nikel ini. "Dengan masuknya MIND ID lewat divestasi 20% INCO, ada potensi INCO untuk menjadi penyedia bahan baku," ucap Juan.

Menurut dia, prospek ANTM dan INCO masih positif. Sayangnya, potensi kenaikan kedua saham tersebut masih ditinjau kembali karena harga saat ini sudah melewati target harga sebelumnya.

Sementara secara teknikal, William memperkirakan, level resistance terdekat bagi IN berada di level Rp 4.400 dengan support di Rp 4.000. 

Pada Kamis (15/10), harga saham INCO turun -5,49% ke posisi Rp 3.960 per saham setelah kemarin meningkat 9,40% ke level Rp 4.190 saham.

Selanjutnya: Masuk Konsorsium BUMN, Antam (ANTM) Garap Proyek Baterai Nikel US$ 12 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×