kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.319   -39,00   -0,24%
  • IDX 6.615   -134,18   -1,99%
  • KOMPAS100 974   -23,08   -2,32%
  • LQ45 754   -15,86   -2,06%
  • ISSI 207   -4,86   -2,30%
  • IDX30 391   -8,88   -2,22%
  • IDXHIDIV20 472   -10,22   -2,12%
  • IDX80 110   -2,48   -2,20%
  • IDXV30 116   -2,74   -2,31%
  • IDXQ30 128   -3,11   -2,37%

Saham AISA kembali terjerembab turun


Rabu, 02 Agustus 2017 / 11:29 WIB
Saham AISA kembali terjerembab turun


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) kembali tertekan sejak adanya sentimen negatif terhadap kelanjutan kasus dugaan penipuan penjualan beras anak perusahaan AISA, PT IBU.

Hal tersebut berdampak langsung terhadap kinerja saham AISA hari ini. Sampai dengan pukul 11.09 WIB, saham AISA terjerembab turun 6,98% dan berada pada level Rp 1.200 setelah sebelumnya dibuka pada level Rp 1.300 per saham.

Muhammad Nafan Aji analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan, adanya penetapan seorang direktur PT IBU menjadi tersangka, memberikan sentimen negatif terhadap pergerakan harga saham AISA. Menurut dia, jika pihak AISA tidak segera melakukan konsolidasi internal dalam rangka meningkatkan good corporate governance (GCG), maka bisa berefek lama.

"Tantangan AISA adalah bagaimana bisa meningkatkan public trust di tengah-tengah kasus besar yang dihadapinya. Karena pergerakan harga sahamnya sangat dipengaruhi oleh adanya sentimen, baik negatif maupun positif," kata Nafan kepada KONTAN, Rabu (2/8).

Secara teknikal, lanjutnya, terlihat three black crows candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat pada pergerakan harga saham AISA ini. Adapun support berada pada level Rp 1.160 dan Rp 1.080 dengan resistance berada pada level Rp 1.375 dan Rp 1.390.

Liyanto Sudarso, Investment Analyst MNC Asset Manegement menyatakan bila benar terbukti bersalah, kejadian tersebut bisa menimbulkan confidence issue terhadap konsumer yang bisa berefek ke earning induk perusahaan. "Jika terbukti bersalah bisa berdampak panjang, karena akan mengenai kepercayaan konsumen," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×