Reporter: Nathania Pessak, RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Rencana European Central Bank (ECB) melakukan pemangkasan stimulus pada Oktober nanti berhasil membuat euro menguat atas mata uang dunia lainnya. Selasa (19/9) per 21.00 WIB, pasangan kurs EUR/USD melambung 0,31% ke level 1,1991. Pairing EUR/GBP juga terangkat 0,18% menjadi 0,8872. Sedang pairing EUR/JPY naik 0,09 ke posisi 133,47.
Selain lantaran rencana tapering off atau pemangkasan stimulus yang sudah digagas Gubernur ECB Mario Draghi, euro juga menguat berkat data ekonomi di kawasan Eropa yang ciamik. Salah satunya adalah data inflasi.
Eurostat mengumumkan Senin (18/9) lalu inflasi Eropa mencapai 1,5%. Ini sesuai prediksi konsensus pengamat. Walau inflasi ini sama seperti bulan sebelumnya, tapi ini menunjukkan perbaikan ekonomi yang dapat menaikkan ekspektasi rencana penghentian program stimulus.
Selain itu, Eropa juga mencatatkan surplus transaksi berjalan periode Juli sebesar 25,1 miliar. Angka ini lebih tinggi dari surplus transaksi berjalan Eropa di Juni yang sebesar 22,8 miliar.
Semua sentimen tersebut berhasil membuat euro unggul atas dollar Amerika Serikat. Sejatinya fundamental USD saat ini cukup kuat. Tapi lantaran pelaku pasar menilai The Fed belum akan menaikkan suku bunga di pertemuan FOMC pekan ini, euro bisa menguat terhadap dollar.
Analis Global Kapital Investama Berjangka Alwi Assegaf memprediksi, pasangan kurs EUR/USD akan bergerak dalam tren bullish hingga dua pekan mendatang.
Namun kekuatan euro mulai menipis di hadapan poundsterling. GBP mendapat sentimen positif dari prospek kenaikan suku bunga Bank of England (BoE).
Research & Analyst Monex Investindo Putu Agus Pransuamitra mengatakan, rencana BoE mengerek bunga membuat EUR cuma naik tipis terhadap GBP.
Euro juga bisa mengungguli yen lantaran mata uang Jepang tersebut sedang tertekan pernyataan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Abe tetap ingin melakukan Pemilihan Umum dini, di tengah ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea.
Analis Astronacci International Anthonius Edyson mengatakan, penyelenggaran Pemilu di tengah memanasnya konflik di Semenanjung Korea justru ditanggapi dingin oleh pasar. "Apalagi, minggu lalu, Korea Utara sudah dua kali meluncurkan serangan misil melewati wilayah Jepang," kata dia, kemarin.
Karena itu, Anthonius memprediksi, EUR masih akan menguat terhadap JPY. "Tapi karena EUR sudah menguat terlalu tajam, potensi koreksi tetap ada, walau sifatnya sementara," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News