Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Harga si kuning rebound teknikal setelah dua hari terakhir terus merunduk. Meski demikian, harga emas diprediksi masih dalam tekanan menyusul terbukanya peluang The Fed menaikkan suku bunga di April 2016 mendatang.
Mengutip Bloomberg, Selasa (22/3) pukul 12.30 WIB harga emas kontrak pengiriman April 2016 di Commodity Exchange terangkat 0,10% ke level US$ 1.245,50 per ons troi dibanding hari sebelumnya.
Pergerakan rebound saat ini merupakan penyesuaian harga setelah menukik dalam dua hari beruntun. Disinyalir nyaris tidak ada faktor pendukung secara fundamental bagi kenaikan harga emas saat ini. Selain memang laporan dari Exchange Traded Funds Senin (21/3) menunjukkan kepemilikan aset emas naik 0,2% menjadi 1.766 metrik ton atau masih berada di level tertingginya sejak Maret 2014 lalu.
Sebab, saat ini pelaku pasar tengah menaruh perhatian pada peluang kenaikan suku bunga The Fed pada pertemuan FOMC April 26 – 27 April 2016 mendatang. Itu setelah pernyataan Presiden The Fed negara bagian Atlanta, Dennis Lockhart dan Presiden The Fed bagian San Francisco, Johm Williams yang memandang optimis ekonomi The Fed saat ini.
“Dengan naiknya ekspektasi ini, emas dan komoditas logam mulia lainnya bisa berada di dalam tekanan,” prediksi Helen Lau, Analyst Argonaut Securities (Asia) Ltd, Hong Kong, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (22/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News