Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendaraan listrik atau electrical vehicle (EV) mulai menjadi incaran bisnis produsen otomotif di Tanah Air. Tak terkecuali PT Astra International Tbk. Emiten dengan kode saham ASII ini telah menyiapkan peta jalan kendaraan listrik hingga tahun 2030 mendatang.
Henry Tanoto, Direktur Astra International, mengungkapkan, emiten ini menargetkan bisa merilis 30 model EV baru sampai tahun 2030, dengan penjualan mencapai 3,5 juta unit.
Di GIIAS 2022 lalu, Toyota mengenalkan mobil EV pertama di Asia Tenggara, yakni seri BZ4X. "Di akhir tahun ini, kami akan memproduksi mobil lokal untuk model hybrid," kata Henry dalam konferensi pers, kemarin.
Direktur Astra Johannes Loman menambahkan, selain di segmen roda empat, ASII juga mengembangkan kendaraan listrik roda dua. Akhir tahun ini, anak usaha ASII, yakni PT Astra Honda Motor (AHM) akan mengumumkan strategi dan peta jalan bisnis sepeda motor listrik.
Motor listrik
Johannes menyebut, Honda Motor sebagai partner perseroan berencana memperkenalkan lima model electric bicycle yang terjangkau untuk masyarakat Indonesia sampai 2024.
Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur Astra International, menambahkan, emiten ini bakal terus melanjutkan pengembangan investasi ke depannya. Dalam dua tahun terakhir, kata dia, ASII agresif menanamkan modal di beberapa perusahaan.
Yang terbaru, melalui anak usaha PT Sedaya Multi Investama (Astra Financial), ASII telah mengakuisisi PT Bank Jasa Jakarta (BJJ). Akuisisi ini dilakukan bersama WeLab Sky Limited (WeLab Sky) dengan nilai Rp 3,8 triliun. Astra dan WeLab masing-masing pegang saham BJJ 49,56%.
Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menilai, langkah ASII mengakuisisi BJJ memberi dampak positif bagi kinerja dan pergerakan saham ke depan.
Dengan adanya dana segar, lanjut Nafan, BJJ memiliki ruang untuk pengembangan bisnis dan siap bersaing dengan bank digital lain. Ia memberikan rekomendasi akumulasi beli untuk saham ASII dengan target Rp 7.275-Rp 7.500 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News